Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Cara Menghangatkan MPASI Agar Kualitas Nutrisi Terjaga

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Cara Menghangatkan MPASI Agar Kualitas Nutrisi Terjaga

Cara menghangatkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) harus benar agar tidak merusak nutrisi dan rasanya. Bunda dapat menggunakan metode seperti memanaskan dengan air hangat, menggunakan penghangat botol bayi, atau mengukus makanan dengan hati-hati. Yuk, ikuti panduan cara menghangatkan MPASI berikut ini.

Cara Menghangatkan MPASI yang Benar 

Bunda seringkali menyetok MPASI dalam bentuk frozen agar bisa lebih hemat waktu dan tenaga, serta lebih praktis. Namun, saat menghangatkan kembali MPASI yang sudah disimpan, Bunda perlu memperhatikan cara yang benar agar makanan tetap aman dan berkualitas untuk dikonsumsi oleh Si Kecil.

Berikut beberapa metode yang bisa Bunda ikuti untuk menghangatkan MPASI:

1. Diamkan Sejenak

Biarkan MPASI yang telah disimpan di lemari es atau freezer didiamkan sejenak hingga mencapai suhu ruangan. Hal ini membantu mencegah perbedaan suhu yang drastis saat proses pemanasan.

2. Memindahkan dari Freezer ke Kulkas

Cara ini cukup sederhana untuk menghangatkan MPASI, yakni hanya memindahkan sekian porsi MPASI yang Bunda butuhkan dari freezer ke kulkas. Bunda bisa mencairkan MPASI di dalam lemari es ketika malam hari.

Pastikan MPASI berada dalam wadah tertutup. Biasanya metode ini akan menghabiskan waktu sampai 12 jam. MPASI buatan sendiri yang dicairkan hampir sama dengan makanan lain yang Bunda masak lalu dihangatkan kembali.

MPASI yang telah Bunda cairkan dan hangatkan boleh disimpan ke dalam kulkas paling lama 48 jam sebelum dikonsumsi. Jadi, pastikan MPASI yang sudah dicairkan disimpan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontaminasi.

3. Rendam dengan Air Hangat

Bunda memiliki 2 pilihan dalam menggunakan air hangat untuk memanaskan MPASI. Salah satunya dengan menaruh wadah MPASI di dalam mangkuk besar berisi air panas. MPASI di dalam wadah kecil biasanya mencair selama 10-20 menit setelah direndam.

Bunda juga bisa menaruh wadah MPASI (tahan panas) di dalam panci yang berisi air panas lalu direbus sebentar menggunakan api kecil. Cara ini relatif lebih cepat untuk memanaskan MPASI daripada menggunakan cara yang pertama.

4. Menggunakan Kompor

Dengan cara ini, Bunda perlu untuk memilih panci dengan ukuran kecil dan memasukkan MPASI ke dalamnya. Lantas, panaskan makanan menggunakan api kecil agar makanan memiliki suhu yang konstan dan tidak mudah hangus. 

Lalu, jangan simpan sisa MPASI yang telah Bunda panaskan sebelumnya kalau tidak habis dimakan oleh Si Kecil. 

Pasalnya, Pakar Gizi dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, Dr Michelle Annette Smith mengungkapkan bahwa makanan yang telah terkontaminasi air liur bayi dapat memicu timbulnya racun pada makanan apabila kembali disimpan.

5. Menggunakan Microwave

Penggunaan microwave adalah cara yang paling populer untuk menghangatkan MPASI, karena cepat dan praktis. Akan tetapi, pastikan untuk selalu menggunakan wadah yang aman untuk berada di dalam microwave, seperti mangkuk tahan panas. 

Jangan gunakan wadah plastik, karena bahan kimia berbahaya terdapat dalam plastik bisa mengkontaminasi MPASI Si Kecil. Apabila MPASI tersebut dikonsumsi oleh Si Kecil, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan perkembangan saraf.

Setelah dihangatkan, aduklah MPASI agar panasnya merata. Pasalnya, gelombang mikro dapat menciptakan titik panas di daerah tertentu.

U.S Food and Drug Administration mengemukakan bahwa ada beberapa makanan yang tidak boleh dipanaskan menggunakan microwave, seperti daging merah, daging stik, atau telur. 

Selain itu, Kepala Pediatri dari Toronto Western Hospital, Dr. Bill Sears yang juga seorang publik figur di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa makanan yang dipanaskan menggunakan microwave bisa membahayakan bayi.

6. Menggunakan Slow Cooker

Cara ini tentu familiar bagi Bunda milenial masa kini lah ya. Rice cooker atau slow cooker diyakini aman dan gampang untuk menghangatkan MPASI. 

Atur slow cooker pada suhu sekitar 60 derajat Celcius untuk menghangatkan makanan. Periksa terlebih dulu apakah makanan telah benar-benar matang sebelum Bunda memberikannya kepada Si Kecil. 

Apabila telah matang, Bunda bisa mendinginkan makanan terlebih dahulu atau memberikannya dalam kondisi hangat kepada Si Kecil.

Setelah Bunda selesai memanaskan MPASI dengan berbagai cara di atas, biarkan sejenak makanan tersebut supaya tidak terlalu panas, sehingga Si Kecil dapat mengonsumsi makanan tersebut dalam keadaan hangat. 

Bahaya Memanaskan MPASI 

Terlalu lama membiarkan makanan pada suhu ruang juga kurang baik, karena bakteri bisa berkembang dan menggandakan diri dengan cepat dalam kurun waktu 2 jam.

Selain itu, perlu Bunda ketahui bahwa kebiasaan menghemat makanan bayi dengan memanaskan makanannya berkali-kali bisa menyebabkan kualitas nutrisi berkurang dan berbahaya. 

MPASI hanya boleh dipanaskan sebanyak satu kali dan tidak boleh dilakukan secara berulang-ulang. Kebiasaan ini dapat memicu pencernaan bayi bisa terkena bakteri atau virus yang berbahaya.

Dilansir dari Klikdokter, memanaskan kembali sisa MPASI yang telah terpakai dapat menurunkan kandungan mineral dan vitamin di dalamnya. Sebisa mungkin MPASI tidak dipanaskan kembali, akan tetapi kalau terpaksa harus dipanaskan sebaiknya menggunakan air panas dan tidak diletakkan langsung di atas api. 

Selain itu, pastikan Bunda melengkapi gizi Si Kecil salah satunya dengan memberikan Morinaga Chil Kid Platinum setelah Si Kecil menginjak usia 1 tahun. Morinaga Chil Kid Platinum mengandung laktoferin, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan kalsium yang membantu tumbung kembang bayi. Baca selengkapnya di sini: Morinaga Chil Kid Platinum

Cara Menyimpan MPASI yang Benar 

Menyiapkan MPASI sesaat sebelum Si Kecil makan memang sangat baik. Akan tetapi, menyiapkan MPASI biasanya menjadi kendala yang dijumpai pada Bunda yang sedang bekerja. 

Meski demikian, kendala ini bisa Bunda atasi dengan cara membuat MPASI sendiri dan penyimpanannya dilakukan dengan baik dan higienis. Berikut adalah cara penyimpanan MPASI yang dilansir dari klikdokter.com:

  1. Simpan MPASI di wadah plastik tertutup atau Bunda juga bisa menggunakan cetakan es batu.
  2. Setelah dimasak, tuangkan makanan ke dalam cetakan makanan tersebut, lalu segera dibekukan dengan temperatur dibawah 0 derajat.
  3. Beri label pada wadah dengan keterangan tanggal dan jam pembuatan.
  4. Setelah beku, keluarkan makanan yang sudah berbentuk balok es tersebut secukupnya.
  5. Makanan yang dibekukan maksimal untuk pemakaian 1 bulan
  6. Jika menyimpan di lemari es bagian bawah, maksimal makanan tersebut dimakan dalam waktu 48 jam.
  7. Jangan membekukan makanan pada wadah kaca, karena kemungkinan wadah tersebut akan pecah tiba-tiba.

Syarat Menyimpan MPASI

Setelah Bunda mempersiapkan MPASI untuk dikonsumsi Si Kecil dalam jangka waktu tertentu, ada baiknya Bunda mengambil makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu untuk menghindari makanan sisa. 

Sebelum memberikan makanan yang sudah dipanaskan kepada Si Kecil, jangan lupa untuk meneteskan makanan tersebut pada jari Bunda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui suhu makanan apakah masih terlalu panas atau tidak dan mencegah resiko lidah dan mulut bayi terkena panas.

Apabila Bunda sudah menghangatkan makanan, sebaiknya segera dimakan dan jangan pernah untuk meninggalkan makanan lebih dari 1 jam. Sementara itu, makanan yang sudah Bunda hangatkan tidak boleh dibekukan kembali.

Selain itu, jangan pernah menyimpan makanan sisa pada piring bayi, karena bekas air liur yang tertinggal di sendok makan atau makanan bayi dapat menjadi asal tumbuhnya bakteri.

Nah, demikianlah cara menghangatkan MPASI serta cara menyimpannya. Agar Bunda tidak kehabisan ide untuk menyiapkan menu MPASI, cari inspirasi menu MPASI untuk usia 6 bulan, yuk