Siapa yang tidak senang jika Si Kecil lahap makannya? Namun, faktanya jika asupan makanan tidak terkontrol dengan baik maka akan mengakibatkan obesitas di kemudian hari. Berikut merupakan pembahasan mulai dari pengertian, sampai dengan cara-cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi obesitas pada anak.
Menurut WHO (World Health Organization), obesitas dan kegemukan adalah akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), obesitas didefinisikan sebagai keadaan penumpukan lemak berlebihan pada tubuh yang berisiko terhadap kesehatan.
Semakin tidak terkontrol asupan makanan, maka akan semakin tinggi risiko anak terkena obesitas. Terdapat berbagai penyebab yang dapat mengakibatkan obesitas pada anak, yaitu sebagai berikut:
Siapa yang tidak suka junkfood? Akan tetapi, makanan cepat saji yang dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Makanan cepat saji mengandung kalori yang tinggi, gula dan juga sodium. Hal ini dapat mengakibatkan anak dapat mengalami masalah penyakit jantung di kemudian hari.
Bunda, anak tidak mengapa diberi makanan cepat saji, namun pastikan Bunda selalu membatasinya.
Selain makanan cepat saji, penyebab selanjutnya adalah faktor genetika yang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami obesitas, maka tidak jarang anak juga mengalami obesitas.
Tidak hanya warisan keluarga yang mempengaruhi, pada umumnya satu keluarga memiliki pola makanan yang sama.
Faktor selanjutnya adalah karena tubuh anak yang jarang bergerak. Sehingga, kalori-kalori yang menumpuk akan menjadi lemak dalam tubuh dan menyebabkan obesitas.
Bunda, pastikan selalu mengajak anak untuk aktif bergerak. Bunda bisa lakukan dengan cara mengajak olahraga bersama-sama keluarga, seperti lari pagi dan bersepeda bersama.
Selain bisa dengan olahraga bersama, Bunda bisa sertakan anak untuk mengikuti berbagai kegiatan olahraga di luar sekolah seperti kelas gym anak, atau les berenang agar anak semakin aktif bergerak.
Kandungan gula yang berlebihan pada makanan dan minuman dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Pada umumnya, anak menyukai makanan dengan rasa yang manis seperti permen, coklat dan donat. Dengan bentuk dan warna yang beragam, maka anak sangat tertarik untuk memakannya.
Pastikan Bunda batasi makanan dan minuman anak, yang mengandung tinggi gula.
Baca juga: 14 Jenis Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Kecil
Setelah kita membahas tentang penyebab-penyebab obesitas pada anak, berikut merupakan dampak bahaya yang dapat ditimbulkan karena obesitas pada anak:
Penyakit diabetes tidak hanya diderita oleh orang dewasa, lho. Ternyata anak juga dapat menderita penyakit diabetes. Pada umumnya, diabetes karena obesitas adalah jenis obesitas tipe 2.
Selain penyakit diabetes yang dapat diderita anak karena obesitas, kolesterol tinggi juga merupakan bahaya yang dapat terjadi karena obesitas. Ketika anak mengalami kolesterol tinggi, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan juga stroke di kemudian hari.
Gangguan pernapasan juga menjadi akibat bahaya dari obesitas. Ketika anak mengalami berat badan yang signifikan, maka akan berpengaruh pada pernapasan, yaitu penyempitan pada saluran pernafasan. Sehingga, risiko penyakit asma akan meningkat.
Dengan adanya bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh obesitas, Bunda juga perlu periksa dengan rutin kadar gula, kolesterol dan berat badan anak.
Beberapa gejala obesitas pada anak yang sering dijumpai, adalah sebagai berikut:
Baca juga: Panduan Berat Badan Si Kecil Sesuai Usia
Indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk menentukan kategori berat badan dengan membandingkan berat dan tinggi badan.
Berikut merupakan cara menghitung obesitas pada anak, yang dikutip dari situs web Kementerian Kesehatan RI:
Rumus:
IMT = BB (kg) / TB2 (M)
Standar kurus: < 17 kg/m2
Standar normal: 17 - 23 kg/m2
Standar kegemukan: 23 – 27 kg/m2
Standar obesitas: > 27 kg/m2
Standar kurus: < 18 kg/m2
Standar normal: 18 - 25 kg/m2
Standar kegemukan: 25 - 27 kg/m2
Standar obesitas: > 27 kg/m2
Setelah kita membahas mengenai indikator-indikator obesitas pada anak, berikut adalah cara-cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi obesitas.
Nah, itulah pembahasan mengenai bahaya-bahaya dan juga cara-cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi obesitas pada anak. Bunda jangan patah semangat, karena diperlukan niat dan kesabaran untuk mengatasi obesitas anak. Semoga bermanfaat artikel kali ini ya, Bunda.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Bunda, Hati-hati! Inilah Cara Mengatasi Obesitas pada Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?