Cara Tepat Mendidik Anak Supaya Tidak Manja

Morinaga Platinum ♦ 6 Januari 2020

Ayah dan Bunda tentunya tidak suka melihat anak manja, kan? Meskipun pada dasarnya semua anak selalu menuntut apa yang mereka inginkan harus mereka dapatkan kapanpun mereka mau. Orang tua bisa mendidik anak untuk terhindar dari sifat manja lho, Bun. Sayangnya, tujuan ini akan sulit dicapai bila Bunda mendidik anak dengan selalu memanjakannya.

Di satu sisi Bunda ingin selalu membahagiakan Si Kecil dan memberikan yang terbaik untuknya. Tapi di sisi lain, Ayah dan Bunda terkadang tak menyadari bahwa beberapa perilaku justru dapat membentuk anak menjadi manja dan egois. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, anak yang manja dan egois akan tumbuh menjadi dewasa yang kesepian, tidak mandiri, hingga tidak menghargai jerih payah orang tua. Jadi, sangat penting untuk menghindari anak dari sifat manja agar sifatnya ini tidak dibawa-bawa sampai ia dewasa.

Meskipun memang sulit, tapi masih bisa dilakukan kok. Nah, berikut kami rangkum cara agar anak terhindar dari sifat manja. Simak ya, Bun.

Ajarkan Anak untuk Mengucapkan “Terima Kasih”

Kata “terima kasih” itu sangat sederhana tapi dampaknya luar biasa. Dari kata itu, terdapat sebuah penghargaan atas apa yang Si kecil sudah terima. Dan anak akan sangat terhindar dari sifat manja jika ia bersyukur dan menghargai setiap hal yang datang dalam hidupnya. Bunda bisa mengajari Si Kecil dari hal yang kecil, seperti saat ia menyuapi Bunda, dan Bunda bisa bilang “”terima kasih, nak”. Dengan begitu ia pun tahu arti dan kapan harus berterima kasih kepada orang lain.

Jangan Memberikan Pujian Berlebihan

Sebaiknya Ayah dan Bunda memberikan pujian jika memang benar-benar merasa diperlukan. Jika Ayah atau Bunda sering memberikan pujian palsu, Si Kecil akan merasa sangat terpukul jika tidak berprestasi dan tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika memang Si Kecil tidak bisa melakukan sesuatu, berikan semangat untuk terus mencobanya. Kalau anak memang tidak menonjol di satu kegiatan, ingatkan ia masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukannya.

Bahkan, bagi seorang anak untuk mengalami kegagalan pun merupakan pembelajaran penting yang bisa membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat lagi. Tidak semua orang hebat dalam segala hal dan ini akan membantu anak mengenali kelebihan dalam dirinya.

Ajarkan Anak untuk Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Mengajarkan anak membantu pekerjaan rumah, mengajarkannya rasa tanggung jawab. Misalnya dengan meminta mereka untuk menyapu rumah, membuang sampah pada tempatnya, dan mencuci piring. Hal ini juga akan bermanfaat untuk Si Kecil dalam jangka panjang. Untuk mengajarinya, Bunda bisa mulai dengan memberikan pemahaman terkait hak dan kewajiban Si Kecil. Baca selengkapnya dalam artikel ini ya Bun: Hak dan Kewajiban Anak Di Rumah

Didik Anak untuk Senang Berbagi

Anak yang belajar mengenal kebutuhan orang lain dan orang-orang di sekitarnya akan tumbuh menjadi anak yang senang membantu dan berbagi pada orang lain. Kebaikan ini bisa mengajarkan anak untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.

Didik Anak untuk Menikmati Arti Menunggu

Ajari Si Kecil untuk sabar dan mengerti arti sebuah penantian. Dengan mengenalkan Si Kecil arti bersabar, ia akan tahu bahwa tidak semua hal yang dia inginkan akan baik untuknya. Hal ini terbukti dalam penelitian yang dilakukan Psikolog, Walter Mischel. Dalam tes ini, anak-anak diberikan satu hadiah kecil berupa marshmallow atau pretzel. Jika mereka mau menunggu 15 menit sebelum memakan hadiah tersebut, maka anak tersebut akan mendapatkan satu lagi tambahan marshmallow atau pretzel. Setelah menjalani tes, Mischel kemudian mendapati anak-anak yang bersedia menunggu selama 15 menit pada saat Tes Marshmallow akan lebih menghargai waktu, diri sendiri, dan orang lain.

Sampaikan Didikan dengan Empati

Menyampaikan didikan kepada Si Kecil perlu memperhatikan situasi yang sedang Si Kecil alami. Bunda perlu memastikan apakah Si Kecil dalam situasi yang cukup fokus untuk mendengarkan Bunda. Bunda juga perlu memilih kata-kata yang sesuai dengan pemahaman berdasarkan usia Si Kecil. Gunakan kalimat yang pendek dan kata yang lugas ketika menasehati Si Kecil yang masih balita. Sedangkan pada anak yang lebih besar, Bunda dapat menasehati dengan kalimat yang lebih panjang dengan kata-kata yang bijak. Yuk, Bunda, lihat contoh kata bijak yang dapat Bunda sampaikan kepada anak di sini: Kata-kata Bijak untuk Anak dan Orang Tua

Bun, saat Bunda dan Si Kecil pergi ke tempat umum kemudian melihat anak yang merengek, bilang pada Si Kecil bahwa itu adalah contoh yang buruk dan tidak baik. Memberi tahu perilaku baik yang harus dilakukan anak mungkin sudah biasa Bunda lakukan. Namun Bunda juga harus menjelaskan setiap melihat kebiasaan buruk atau perilaku buruk yang terjadi di sekitar anak, salah satunya sifat manja. Di samping itu, Bunda juga perlu mengenali beberapa cara mendidik anak agar cerdas. Untuk mengetahui tips yang bisa Bunda lakukan supaya anak lebih cerdas, baca artikel berikut yuk: Cara Mendidik Anak Agar Cerdas.

Lihat Artikel Lainnya