Selama masa kehamilan, mengetahui perkembangan Si Kecil dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG (Ultrasonografi). Ultrasonografi merupakan pemeriksaan kehamilan yang menggunakan gelombang suara agar mendapatkan gambar janin dan organ reproduksi ibu hamil. Pemeriksaan ini aman untuk ibu hamil.
Pada usia 4 sampai 6 minggu kehamilan, Bunda sudah bisa memeriksa kandungan melalui pemeriksaan USG. Ada beberapa jenis pemeriksaan kehamilan melalui USG, yaitu USG 2D, USG 3D, dan USG 4D. Pada jenis-jenis pemeriksaan ini, terdapat perbedaan diantaranya. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, yuk simak pembahasan berikut mengenai cara-cara membaca hasil USG yang tepat, Bun!
Dilansir dari betterhealth, terdapat beberapa tujuan pemeriksaan USG sesuai dengan masing-masing trimester, adalah sebagai berikut:
Terdapat beberapa istilah yang terdapat pada hasil foto USG, adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan USG 2D merupakan salah satu yang banyak digunakan pada Bunda saat pemeriksaan kehamilan, karena faktor biaya yang terjangkau dan praktis. Hasil dari foto USG ini berupa gambar datar dan berwarna hitam putih. Ada dua indikator yang terdapat pada foto hasil USG 2D, adalah sebagai berikut:
Selain itu, Bunda bisa melihat apakah Si Kecil terdapat kelainan atau tidak seperti bibir sumbing. Dengan mengetahui kelainan sejak dini, maka penanganan dapat dilakukan sedini mungkin. Ketika ada yang tidak normal, pada umumnya akan dicari jalan keluar bersama dokter kandungan.
Ibu yang merasa hamil baru datang ke tempat pemeriksaan USG setelah terlambat haid. Perasaan terlambat haid ini baru terjadi paling cepat pada ketika kehamilan sudah berusia 6 minggu.
Pada mesin akan terdengar denyut elektrik, dan denyut ini menunjukkan aktivitas jantung janin. Bunda dapat memaknainya sebagai denyut jantung bayi.
Jika Bunda memeriksakan USG pada minggu ke-7 kehamilan, pada layar akan nampak dua buah lingkaran putih berdempetan, yang mana lingkaran pertama lebih besar daripada lingkaran kedua. Lingkaran yang besar merupakan kepala sang janin, sedangkan lingkaran yang kecil merupakan perutnya.
Jika Ibu menarik garis lurus dari pucuk lingkaran besar ke pucuk lingkaran kecil, maka garis ini disebut crown rump length (CRL). Garis CRL ini membantu dokter memutuskan, sebetulnya berapa usia kehamilan Ibu. Karena setiap usia kehamilan per minggu punya rentang angka CRL sendiri-sendiri.
Struktur tubuh janin akan menempel pada lingkaran hitam besar. Lingkaran hitam ini merupakan cairan ketuban.
Pada waktu usia kehamilan mencapai minggu ke-14, kepala janin telah nampak membesar. Bunda dapat melihat tulang hidung dan bibirnya mulai membentuk.
Pada perutnya yang berwarna abu-abu, di tengahnya Bunda akan melihat bentuk-bentuk oval berwarna hitam. Oval-oval hitam ini merupakan paru-paru janin.
Pada minggu ke-17, di dekat perut akan nampak garis-garis putih tebal keras seperti ruas. Ini adalah jari-jari tangan janinnya, dan Bunda bisa menghitung apakah jari tangannya lengkap.
Pada minggu ke-20, dokter mengukur diameter kepala janin (BPD), lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), dan panjang paha (FL). Hasil pengukuran keempat unsur ini digunakan untuk memperkirakan berat janin.
Pada waktu usia kehamilan sudah mencapai usia kehamilan minggu ke-36, Bunda sudah bisa melihat bahwa kepala dan perut janin sudah makin membesar. Sedangkan kolam hitam berisi cairan ketuban cenderung menyempit.
Dokter akan mencari-cari berapa lebar area cairan ketuban. Jika sudah terlalu sempit, maka ini merupakan kecurigaan bahwa cairan ketuban Ibu sudah mulai habis.
Jika kehamilan belum berusia 37 minggu, Bunda akan diminta minum air banyak-banyak setiap hari untuk mengisi cairan ketubannya lagi. Namun jika kehamilan sudah berusia 37 minggu, dokter akan mempertimbangkan untuk merangsang Bunda bersalin.
Sebenarnya, pemeriksaan USG 2D yang telah disebutkan sebelumnya sudah cukup untuk mengetahui perkembangan Si Kecil selama masa kehamilan Bunda. Namun, seringkali pemeriksaan USG 3D dilakukan untuk mengkonfirmasi kelainan yang dirasa ragu pada USG 2D. Pastikan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum melaksanakan pemeriksaan USG 3D.
Berbeda dengan hasil foto pemeriksaan USG 2D yang berwarna hitam putih, pada hasil foto pemeriksaan USG 3D, karakteristik wajah Si Kecil akan kelihatan lebih jelas.
Seiring dengan kemajuan teknologi di era ini, Bunda dapat melakukan pemeriksaan USG 4D untuk mendapatkan hasil foto USG Si Kecil lebih jelas dibandingkan dengan USG 2D dan USG 3D. Pemeriksaan pada USG 4D berupa video Si Kecil.
Pada pemeriksaan USG 4D ini, gerakan Si Kecil akan terlihat secara real time. Tidak hanya gerakan yang terlihat, ekspresi Si Kecil juga bisa dilihat selama scanning. Si Kecil sedang menelan, meringis, bernapas, hingga mengedipkan mata juga dapat terlihat dalam video USG 4D.
Sangat menyenangkan bukan, Bunda? Tentunya biaya yang harus dikeluarkan untuk USG 4D lebih mahal dibandingkan dengan USG 2D dan USG 3D.
Untuk mengetahui Si Kecil berjenis kelamin perempuan atau laki-laki, sebaiknya bunda melakukan pemeriksaan USG pada masa kehamilan 18-22 minggu. Hal ini dikarenakan sampai dengan 14 minggu, jenis kelamin pada Si Kecil belum bisa dibedakan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jenis kelamin Si Kecil, yaitu usia kehamilan, jenis asupan nutrisi, dan juga usia pasangan.
Pada umumnya, dokter akan menentukan Si Kecil berjenis kelamin laki-laki ketika terlihat ujung penis yang mengintip di balik testis. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan, akan terlihat labia dan klitoris pada alat kelamin perempuan.
Selain pemeriksaan USG untuk pemeriksaan kehamilan, USG juga dapat bermanfaat untuk memeriksa organ rahim pada wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah ada penyakit seperti kista, mion, PCOS (sindrom polikistik ovarium) pada rahim. Pada umumnya, dokter dapat melihat ketebalan dinding rahim dan kelainan yang ada melalui USG. Penting untuk mendeteksi dini kelainan organ reproduksi wanita dengan mengenali gejalanya, seperti gejala kista ovarium yang menyebabkan nyeri pada organ reproduksi.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyebab kista ovarium serta cara mendeteksi gejala-gejala awalnya, Bunda bisa ketahui lebih di artikel berikut yaa: Penyebab Kista Ovarium dan Cara Mendeteksi Gejala Awal
Agar memastikan rahim selalu dalam keadaan baik, tidak ada salahnya jika periksakan diri ke dokter kandungan. Hal ini bertujuan untuk deteksi dini kelainan yang terdapat dalam rahim. Sehingga, jika terdapat kelainan, dapat diobati sedini mungkin. Walaupun belum menikah pun, tidak perlu sungkan dan malu untuk memeriksakan diri.
Sebelum Bunda melaksanakan pemeriksaan USG, berikut adalah beberapa persiapan yang perlu Bunda lakukan:
Nah, itulah cara-cara membaca hasil USG yang tepat. Memang, hasil foto USG terlihat rumit dan terdapat banyak istilah. Pastikan Bunda konsultasi secara rutin ke dokter kandungan, untuk memastikan tumbuh dan kembang Si Kecil berkembang secara normal.
Apabila Bunda melakukan USG di usia kehamilan trimester ketiga, berarti Bunda sebentar lagi akan menjalani proses persalinan. Setelah mengetahui perkembangan janin melalui USG, ketahui juga gerakan janin yang siap dilahirkan di artikel berikut ini yuk: Perkembangan Janin untuk Bunda yang Sudah Memasuki HPL
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Bunda, Begini Cara Membaca Hasil USG yang Tepat.
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?