Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Gejala Cacar Air Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Gejala Cacar Air Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Cacar air adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun Si Kecil. Munculnya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan penyakit kulit ini termasuk self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Meskipun penyakit ini bisa sembuh seiring berjalannya waktu, Bunda juga perlu mengetahui penyebab, gejala dan cara mengobati masalah ini dengan tepat agar Si Kecil bisa lekas pulih. Sebab, cacar air juga bisa menimbulkan keluhan dan rewel.

Gejala Cacar Air

Gejala saat Si Kecil terserang cacar air adalah munculnya ruam kemerahan yang kemudian menjadi bintil-bintil berisi cairan. Ruam melepuh yang gatal akibat infeksi muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 10 hari. 

Cacar air umumnya didahului oleh beberapa gejala berikut:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan dan perasaan tidak sehat secara umum (malaise)

Fase Cacar Air

Cacar air terjadi dalam 3 tahap. Namun bintik-bintik baru bisa muncul sementara bintik-bintik lain menjadi melepuh atau membentuk keropeng.

  • Fase 1, Muncul Bintik Bintik Kecil: Fase awal ini dapat memunculkan bintik-bintik kecil di bagian tubuh mana pun. 
  • Fase 2, Bercak Merah Melepuh: Bintik-bintik cacar kini berisi cairan dan menjadi lepuh. Lepuhannya dapat terasa gatal dan bisa pecah.
  • Fase 3,  Menjadi Koreng: Bintik-bintik cacar kemudian mengering membentuk keropeng. Beberapa keropeng terkelupas sementara yang lain mengeluarkan cairan.

Benjolan baru terus muncul selama beberapa hari, jadi Si Kecil mungkin mengalami ketiga tahap ruam, benjolan, lepuh, dan lesi berkeropeng, pada saat yang bersamaan. Saat menderita cacar air, Si Kecil dapat menyebarkan virus ke orang lain hingga 48 jam sebelum ruam muncul, dan virus tetap menyebar ke orang lain sampai semua lepuh yang pecah mengeras.

Penyebab Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Si Kecil yang mengalami masalah ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Infeksi virus Varicella zoster: Virus ini adalah penyebab utama cacar air. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara ketika seseorang batuk atau bersin dimana percikan air liur yang terinfeksi tersebar di udara.
  • Kontak dengan penderita: Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak dengan penderita, baik melalui udara maupun melalui sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi.
  • Belum pernah menderita cacar air sebelumnya: Si Kecil yang belum pernah menderita cacar air memiliki kemungkinan untuk dapat terkena penyakit ini.
  • Belum menerima vaksin cacar air: Si Kecil yang belum mendapatkan vaksin cacar air memiliki kemungkinan untuk dapat tertular penyakit ini.

Cacar air dapat menyerang baik anak-anak maupun dewasa, meskipun pada orang dewasa sistem kekebalan tubuh sudah lebih baik, namun tetap memiliki kemungkinan untuk dapat tertular penyakit ini terutama pada yang belum mendapatkan vaksin. Penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan penderita untuk mencegah penularan penyakit ini.

Cara Mengobati Cacar Air yang Tepat

Meski termasuk self limiting disease, cacar air pada Si Kecil juga perlu penanganan tepat agar tidak menyebabkan komplikasi penyakit lain, seperti infeksi bakteri di kulit Si Kecil.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengobati cacar air pada Si Kecil:

Menjaga kebersihan tubuh Si Kecil

Bunda tetap harus senantiasa menjaga kebersihan kulit Si Kecil saat terserang cacar air. Salah satu caranya adalah dengan membasuh tubuh Si Kecil dengan menggunakan kompres basah setiap tiga hingga jam sekali. Pembasuhan kulit ini bisa sebaiknya rutin dilakukan selama beberapa hari pertama Si Kecil menderita cacar air.

Namun, Bunda perlu berhati-hati saat membasuh kulit Si Kecil. Sebaiknya, hindari menggosok bintil-bintil berair pada kulit Si Kecil. Bunda bisa membersihkan bintil-bintil cairan pada kulit Si Kecil dengan menepuk-nepuknya secara lembut menggunakan kompres basah. Kulit Si Kecil yang terserang cacar air harus rutin dibersihkan supaya infeksi virus tidak bertambah parah atau bahkan terjadi infeksi lain karena bakteri.

Mengeringkan tubuh Si Kecil dengan lembut

Kulit Si Kecil harus segera dikeringkan setelah dibasuh. Bunda dapat menepuk-nepuk handuk kering secara lembut bisa dilakukan untuk mengeringkan kulit tubuh Si Kecil.

Oleskan pelembab pada kulit Si Kecil

Bunda bisa mengoleskan lotion pelembab yang mengandung calamine untuk mengatasi rasa gatal yang ditimbulkan penyakit cacar air pada Si Kecil. Kandungan calamine pada lotion bisa mengurangi rasa gatal pada kulit Si Kecil.

Dengan demikian, Si Kecil tidak akan menggaruk bintil-bintil cairan di tubuh mereka, sehingga risiko iritasi berat pada kulit Si Kecil pun bisa dihindari. Namun, untuk memberikan pelembab pada kulit Si Kecil, Bunda perlu melakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu agar proses penyembuhan dapat berjalan secara efisien.

Berikan makanan bertekstur lunak

Selain memberi perawatan pada kulit Si Kecil, Bunda juga sebaiknya memperhatikan kondisi mulut Si Kecil. Sebab, cacar air juga bisa menimbulkan lesi atau bintik-bintik di mulut sehingga Si Kecil akan merasa nyeri saat minum atau makan.

Oleh karena itu, ada baiknya Bunda memberikan makanan bertekstur lunak, seperti bubur atau nasi tim, kepada Si Kecil yang sedang menderita cacar air. Makanan yang terlalu asam atau pedas pun perlu dihindari karena bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman saat mengunyah.

Penuhi kebutuhan air putih

Bunda perlu memastikan Si Kecil minum cukup air putih selama menderita cacar air. Sebab, penyakit ini bisa membuat Si Kecil mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena itulah, Si Kecil perlu mendapatkan asupan air putih yang mencukupi agar terhindar dari risiko dehidrasi selama berjuang melawan cacar air.

Pastikan Si Kecil beristirahat dengan cukup

Beristirahat dengan nyaman bisa menjadi cara alami untuk mengobati penyakit ini pada Si Kecil. Saat Si Kecil tertidur, sistem metabolisme tubuh mereka akan bekerja dan imun atau daya tahan tubuh pun meningkat. Dengan begitu, tubuh Si Kecil akan lebih siap untuk melawan infeksi virus penyebab cacar air. Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan Si Kecil memiliki waktu istirahat yang cukup dan berkualitas agar bisa lekas sembuh.

Berikan obat-obatan yang diperlukan

Bunda bisa memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang dialami Si Kecil saat menderita cacar air. Misalnya, berikan obat golongan antihistamin untuk meredakan gatal atau paracetamol untuk menurunkan demam serta mengatasi nyeri yang dirasakan Si Kecil. Akan tetapi, sebaiknya Bunda lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat cacar air untuk Si Kecil.

Cara Mencegah Cacar Air pada Anak

Vaksin cacar atau lebih dikenal dengan vaksin varisela dapat mencegah Si Kecil terserang cacar air. Kalaupun mereka terinfeksi, gejala yang muncul akan jauh lebih ringan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin varisela dapat diberikan pada anak yang berusia mulai dari 12 hingga 18 bulan sebanyak 2 dosis, dengan internal 6 minggu sampai 3 bulan. Sedangkan untuk anak berusia 13 tahun atau lebih, intervalnya ialah 4 sampai 6 minggu.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun Si Kecil yang menderita cacar air bisa menjalani perawatan di rumah, Bunda sebaiknya tetap mencermati kondisi Si Kecil dan sigap membawanya ke dokter saat timbul gejala-gejala tertentu.

Berikut ini tanda-tanda Si Kecil harus dibawa ke dokter saat menderita cacar air:

  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius selama empat hari atau lebih. Apalagi, jika suhu tubuh Si Kecil tidak kunjung turun meskipun sudah diberikan obat penurun panas.
  • Si Kecil mengalami sesak napas atau batuk hebat.
  • Lesi atau bintik-bintik cairan mengeluarkan nanah atau menjadi kemerahan, bengkak, hangat, meluas, dan nyeri.
  • Si Kecil merasakan nyeri kepala hebat.
  • Si Kecil mengalami penurunan kesadaran, seperti terus mengantuk, tampak bingung, serta sulit dibangunkan.
  • Si Kecil kesulitan berjalan.
  • Si Kecil sulit melihat atau silau terhadap cahaya.
  • Si Kecil terlihat lemah dan sangat lesu.
  • Si Kecil muntah-muntah hebat sehingga sulit makan.
  • Si Kecil mengalami kaku di area leher.

Dengan mencermati gejala dan cara mengobati cacar air pada Si Kecil, Bunda kini bisa lebih sigap saat Si Kecil terserang penyakit akibat infeksi virus varicella-zoster. Penanganan dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang mengganggu Si Kecil saat menderita cacar air. Si Kecil pun bisa lekas pulih dan tersenyum kembali.

Referensi:

  • NHS. Chickenpox
    https://www.nhs.uk/conditions/chickenpox/ (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • Mayo Clinic. Chickenpox
    https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282 (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • Kids Health. Chickenpox
    https://kidshealth.org/en/parents/chicken-pox.html (Diakses pada 15 Januari 2024)