Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Alergi Susu Sapi: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 1 Maret 2022

Alergi merupakan suatu kondisi hipersensitivitas pada manusia yang memancing reaksi imunologi. Alergi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, Si Kecil kesayangan Bunda pun bisa mengalaminya. Banyak alergi yang bisa terjadi pada bayi, salah satunya adalah alergi susu sapi. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bayi yang mengidentifikasikan protein susu sapi sebagai zat asing dan berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Dengan kata lain, sistem kekebalan tubuh bayi yang biasanya melawan infeksi, bereaksi berlebihan terhadap protein susu sapi yang masuk ke dalam tubuhnya. 

Hal ini berakibat pada tubuh bayi yang akan mengenali protein susu sapi sebagai ancaman lalu melawannya, sama seperti saat melawan bakteri dan virus. Hasilnya, tubuh bayi akan mengalami reaksi alergi yang diakibatkan tubuh melepaskan bahan kimia seperti histamin. 

Pada umumnya, ketika Si Kecil mengalami  alergi susu sapi, Bunda dapat melakukan sejumlah perawatan mandiri. Bunda pun tidak perlu bingung, sebab, alergi susu sapi sangat umum terjadi. Selain alergi susu sapi, Si Kecil juga bisa mengalami alergi olahan sapi. Alergi olahan sapi ini bisa terjadi karena Bunda mengkonsumsi produk olahan sapi saat di masa menyusui Si Kecil. ASI yang terpengaruh olahan sapi bisa memancing alergi Si Kecil. 

Tanda Bayi Alergi Susu Sapi

Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi. Gejala-gejala ini bisa muncul sesaat setelah bayi mengonsumsi susu sapi atau bahkan beberapa jam sesudahnya. Nah. jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi, ia biasanya akan menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

1. Muntah

Muntah pada bayi bisa terjadi karena beberapa hal. Namun, pada bayi yang memiliki alergi susu sapi, muntah biasanya terjadi sesaat setelah Si Kecil mengkonsumsi susu sapi. Untuk mengatasi dan mencegah kondisi tersebut, Bunda bisa melakukan:

  • Sendawakan Si Kecil setelah menyusui
  • Buat Si Kecil berdiri tegak setelah menyusui
  • Pastikan Si Kecil tidak bergerak atau bermain terlalu banyak setelah menyusu

2. Bengkak pada bagian tubuh tertentu

Bengkak biasanya diasosiasikan dengan adanya alergi. Pada bayi dengan alergi susu sapi, bengkak dapat terjadi pada bagian wajah, khususnya pada bibir. Jika Si Kecil mengalami pembengkakan, segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan.

Dalam sejumlah kasus, pembengkakan yang dialami Si Kecil bisa jadi merupakan gejala anafilaksis (syok anafilaksis). Kondisi anafilaksis merupakan reaksi alergi yang cukup serius karena menyerang dengan cepat serta berisiko kematian. Kondisi anafilaksis ini cukup berbahaya bagi Si Kecil bila tidak mendapat penanganan tenaga kesehatan.

3. Batuk-batuk

Batuk karena alergi susu sapi terjadi karena saluran pernapasan bayi menolak zat yang ada di dalam susu sapi. Sebelum bayi mengalami batuk, suaranya perlahan akan menghilang atau serak. Bila Si Kecil sudah mampu mengucap kata, atau berusia 12 bulan ke atas, gejala batuk-batuk ini akan menyulitkan kemampuan bicaranya.

4. Diare

Diare merupakan masalah yang umum terjadi pada anak-anak. Kendati demikian, gejala ini juga bisa disebabkan oleh alergi susu sapi. Diare karena alergi susu sapi terjadi karena saluran pencernaan bayi tidak bisa menerima senyawa yang dihasilkan oleh susu sapi. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan Si Kecil lemah karena kekurangan cairan. 

5. Gatal dan Ruam pada Kulit

Tak hanya gatal, tanda alergi ini biasanya timbul dan disertai dengan ruam berwarna merah pada beberapa bagian tubuh. Biasanya, gatal akan timbul sesaat setelah bayi mengonsumsi susu sapi. Jika hal ini terjadi, Bunda harus segera menghentikan pemberian susu sapi pada bayi. 

Tak hanya pada kulit, gatal juga bisa terjadi pada bibir dan mulut bayi. Biasanya, bayi yang memiliki alergi terhadap susu sapi akan merasakan gatal pada bagian bibir. Dalam beberapa kasus, bibir dan mulut bayi bahkan bisa membengkak. 

6. Rewel atau kerap menangis

Gejala lain jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi adalah menangis, terutama ketika meminum susu. Biasanya, kebanyakan orang mengira bayi menangis karena merasa susu yang diminum tidak enak. Padahal, kondisi ini disebabkan karena saluran pernapasan bayi memberikan reaksi berlebihan dan mengakibatkan sakit serta sesak pada tenggorokan. 

7. Perut Kembung

Protein susu sapi yang diberikan kepada bayi dengan alergi susu sapi  bisa membuat kondisi pencernaannya tidak nyaman dan memicu mual serta muntah. Kondisi tersebut terjadi karena jumlah gas dalam perut Si Kecil terlalu banyak sehingga menyebabkan perut terasa kembung. Cara mudah untuk mendeteksi apakah perut Si Kecil kembung atau tidak adalah dengan menepuk-nepuk perutnya. Bila terdengar bunyi cukup keras, maka kemungkinan perut bayi terasa kembung. 

8. Sesak napas

Sesak napas juga menjadi indikasi bayi mengalami alergi susu sapi. Gejala ini muncul karena saluran pernapasan bayi mengandung banyak lendir dan mengakibatkan Si Kecil kesulitan bernapas. 

Apabila Si Kecil mengalami sesak napas, segera hentikan pemberian susu sapi dan konsultasikan ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Selain tanda-tanda tersebut, beberapa bayi juga ada yang mengalami gejala cukup parah, seperti sesak napas, pingsan, pembengkakan pada lidah, bibir, atau tenggorokan. Namun, perlu diingat, tidak semua bayi mengalami semua tanda tersebut. Gejala yang timbul pada setiap bayi bisa saja berbeda. 

Bunda perlu tahu, ternyata ada dua jenis alergi susu sapi, yaitu alergi susu sapi langsung dan alergi susu sapi tidak langsung. Gejala pada alergi susu sapi langsung biasanya muncul beberapa menit setelah bayi minum susu sapi. Sementara pada alergi susu sapi tidak langsung, gejalanya baru timbul beberapa jam setelah bayi mengkonsumsi susu sapi. 

Baca Juga: Ketahui Gizi dan Jenis Makanan untuk Perkembangan Otak Anak

Penyebab Alergi Susu Sapi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada banyak faktor mengapa bayi mengalami alergi susu sapi. Faktor pertama adalah genetik. Alergi susu sapi kemungkinan bisa diturunkan dari ibu. Faktor lainnya adalah paparan bahan alergi yang tidak hanya dimakan langsung oleh bayi, namun juga yang dimakan oleh ibu menyusui. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah polusi udara, asap rokok, binatang peliharaan, dan cuaca. 

Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi pada Bayi

Jika Si Kecil menunjukkan gejala alergi susu sapi, apa yang harus dilakukan? Cara paling mudah adalah dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama. Bunda juga disarankan untuk tidak memberikan asupan makanan yang terbuat dari susu sapi dan olahan turunannya, seperti mentega, puding, es krim, keju, dan yoghurt. 

Selain itu, ada pula bahan makanan lain yang juga mengandung laktosa atau laktat, seperti cokelat, permen, karamel, dan produk yang mengandung kasein. Walaupun tidak berbahan dasar sapi, makanan tersebut mengandung kasein yang berpotensi memicu alergi. Oleh sebab itu, hindarkan makanan-makanan yang mengandung kasein dari konsumsi Si Kecil.  

ASI merupakan makanan terbaik yang bisa mencegah alergi susu sapi. Jika Si Kecil sudah terdiagnosa memiliki alergi susu sapi, Bunda disarankan untuk menjaga agar makanan yang dikonsumsi tidak mengandung susu sapi juga, ya. Ini karena, apa yang Bunda makan bisa berdampak langsung ke Si Kecil melalui ASI yang ia konsumsi. 

Susu formula hipoalergenik atau susu soya bisa menjadi solusi bagi Si Kecil untuk mengatasi alergi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa pemberian susu formula jenis apa pun baru diberikan setelah Si Kecil berusia 2 tahun atau atas rekomendasi dari dokter. Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi alergi susu sapi, seiring pertambahan usia Si Kecil.

Pada beberapa kasus, alergi susu sapi dapat bertahan hingga dewasa.  Karenanya, Si Kecil mungkin memerlukan tindakan pengobatan yang lebih intens, seperti pemberian obat-obatan khusus atau menghindari makanan yang mengandung susu. Jenis pengobatan yang dilakukan untuk mengurangi gejala alergi susu sapi ini bisa Bunda dapatkan setelah berkonsultasi ke dokter. 

Susu Formula, Alternatif untuk Bayi Alergi Susu Sapi

ASI merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi. Namun ada kalanya, pemberian ASI eksklusif tidak dapat dilakukan karena beberapa hal. Sebagai gantinya, Bunda bisa memberikan susu formula yang sesuai untuk bayi dengan alergi susu sapi. 

Apabila Si Kecil terdeteksi alergi protein susu sapi, maka Bunda bisa memilih Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus sebagai alternatif untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Susu tersebut dikhususkan untuk Si Kecil yang alergi susu sapi.  Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus peruntukan untuk anak berusia 1-3 tahun, sedangkan Morinaga Chil School Soya MoriCare Triple Bifidus untuk anak berusia 3-12 tahun.

Morinaga Soya Moricare Triple Bifidus memiliki kandungan Triple Bifidus yang merupakan gabungan dari 3 bakteri baik yang ada pada saluran cerna. Kombinasi Probiotik dan Prebiotik pada susu ini mampu mengurangi gejala alergi, memperkuat daya tahan tubuh anak yang sedang alergi, serta melindungi Si Kecil dari berbagai masalah saluran cerna seperti diare, sembelit, dan lainnya.

Lihat Artikel Lainnya