4 Jenis Alergi Kulit pada Anak dan Cara Menanganinya

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

4 Jenis Alergi Kulit pada Anak dan Cara Menanganinya

Keluhan gatal dan ruam pada kulit Si Kecil mungkin terlihat sepele, namun bisa saja hal tersebut merupakan reaksi alergi kulit lho, Bun. Salah satu jenis alergi pada anak ini, bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu tidurnya. Beberapa jenis alergi kulit meliputi eksim, dermatitis kontak, alergi air liur, serta gatal-gatal dan bengkak.

Bunda harus tahu perbedaan dan penyebab masing-masing alergi kulit untuk bisa memberikan penanganan yang tepat dan mencegahnya sejak dini. Untuk itu, simak penjelasannya di artikel berikut ini yuk.

Jenis Alergi Kulit pada Anak

 

  • Dermatitis Atopik (Eksim)

 

Dermatitis Atopik atau dikenal dengan sebutan eksim merupakan masalah kulit yang ditandai dengan kulit gatal, kering dan muncul ruam merah. Eksim ini bisa terjadi pada siapa saja termasuk pada Si Kecil. Dan, ada kurang lebih 10% anak di dunia menderita eksim. Untuk itu, Bunda harus memahami apa saja ciri-cirinya agar Bunda bisa lebih waspada jika ia mengalami kondisi tersebut.

Ciri-ciri

  • Ruam merah.
  • Akibat sering digaruk, maka akan memicu lebih rasa gatal yang akan menjalar ke beberapa bagian.
  • Kulit kering.
  • Seiring waktu, akan timbul bercak tebal akibat gosokan dan garukan. Umumnya di area pipi, lipatan-lipatan, tengkuk punggung, dada dan perut.
  • Bisa menimbulkan infeksi lain karena garukan yang dilakukan.

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab eczema belum diketahui dengan pasti. Namun, risiko eczema akan meningkat apabila anak menderita asma, demam, alergi makanan atau memiliki riwayat alergi. Penyebab lain yang dapat memperburuk eczema yakni:

  • Cuaca dan udara dingin
  • Bekeringat yang berlebihan
  • Baju atau kain yang terbuat dari wol atau bahannya kasar
  • Sabun atau detergen yang mengandung bahan kimia keras

Cara Penanganan

Untuk mengurangi rasa gatal saat anak menderita eksim, Bunda bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Hindari menggaruk. Untuk menghindari menggaruk, Bunda bisa mengompres dengan kain dingin atau es yang dibungkus kain dan letakkan pada bagian yang gatal sekitar 10—15 menit. Bunda bisa mengulangi cara tersebut selama 2—3 kali sehari.
  • Oleskan pelembab. Eksim biasanya ditandai dengan kulit kering, jadi Bunda bisa mengoleskan pelembab pada area yang gatal setelah mandi, saat terasa gatal atau sebelum tidur. Yang perlu Bunda pastikan, pilih pelembab yang dikhususkan untuk bayi dan berbahan alami.
  • Hindari pemicunya. Eksim pada Si Kecil bisa saja disebabkan karena keringat berlebihan, deterjen dan sabun yang digunakan. Untuk itu, Bunda harus mendeteksi dulu pemicunya dengan berkonsultasi kepada dokter spesialis. Jika penyebabnya adalah keringat berlebih, Bunda bisa mencari tahu cara mengatasinya di dalam artikel berikut : Penyebab Keringat Berlebihan Pada Anak Usia 2 Tahun

 

  • Dermatitis Kontak

 

Saat anak tiba-tiba muncul ruam saat menyentuh sesuatu, bisa jadi ia terkena dermatitis kontak. Dermatitis kontak ini merupakan peradangan kulit yang ditandai dengan ruam gatal kemerahan yang ditimbulkan akibat iritasi setelah kontak langsung dengan benda atau zat tertentu.

Ciri-ciri

  • Gatal yang parah
  • Kemerahan atau ruam kulit
  • Bercak tebal, bersisik dan kasar

Penyebab

  • Perhiasan seperti: nikel atau emas
  • Sarung tangan latex
  • Pewangi atau bahan kimia pada produk kecantikan
  • Tumbuhan poison oak, poison ivy dan sumac

Cara penanganannya

  • Menghindari paparan zat yang dapat menyebabkan iritasi
  • Oleskan krim Namun penggunaan dengan dosis yang tinggi, tidak disarankan untuk anak-anak. Untuk itu, sebaiknya Bunda konsultasikan terlebih dahulu jika akan menggunakan krim ini.
  • Mengompres dengan kompres dingin di area dermatitis kontak.

Kenali lebih dalam tentang ruam dan biang keringat pada anak dengan membaca artikel berikut yuk Bunda: Biang Keringat Pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasi.

 

  • Gatal-gatal dan Bengkak

 

Gatal-gatal di sini maksudnya adalah timbul benjolan merah di permukaan kulit. Gatal-gatal ini biasanya juga tidak berlangsung lama, hanya sekitar beberapa jam atau beberapa hari saja dan dapat sembuh dengan sendirinya. Selain itu, alergi kulit juga bisa berbentuk angioedema. Angioedema merupakan pembekakan di bawah jaringan kulit dan bisa terjadi dibeberapa bagian tubuh seperti: di bibir, kelopak mata atau organ kelamin.

Ciri-ciri

  • Sensasi tebal dan bengkak pada daerah yang terkena
  • Nyeri dan terasa panas di daerah yang terkena
  • Melepuh di daerah pembekakan yang parah
  • Pada kasus yang berat, akan mengalami kesulitan bernapas

Penyebab

  • Obat-obatan terutama antibiotik
  • Infeksi virus
  • Gigitan dan sengatan serangga
  • Bulu binatang
  • Getah

Cara Penanganan

Dalam kasus yang ringan, gatal-gatal dan alergi yang berbentuk angioedema tidak memerlukan pengobatan. Tapi kalau pengobatan yang standar, biasanya mengonsumsi antihistamin yang dapat menghalangi pelepasan histamine.

Pengobatan angioedema dapat dilakukan tanpa resep dokter yakni dengan obat seperti: cetirizine, chlorpheniramine, diphenhydramine, dan loratadine. Sedangkan untuk resep dokter, biasanya akan diberi obat seperti: hidroksizin, desloratadine, levocetirizine, dan fexofenadine.

Selain itu, gejala gatal-gatal bisa juga terjadi di kulit kepala anak. Untuk mengetahui pembahasan lengkap tentang alergi kulit kepala anak, yuk baca artikel ini: Kulit Kepala Anak Gatal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya. 

 

  • Alergi Air Liur

 

Alergi kulit ini juga dikenal dengan istilah ruam air liur. Alergi ini biasanya muncul ketika Si Kecil berusia 15-18 bulan. Munculnya ruam biasanya di sekitar mulut, dagu pipi, lipatan leher dan juga dada.

Ciri-ciri

  • Muncul ruam
  • Muncul benjolan-benjolan merah kecil
  • Bercak merah dan terasa gatal

Penyebab

  • Air liur. Bunda pasti sering melihat bayi ‘ngeces’ atau ‘ngiler’. Ya, ini merupakan salah satu efek samping dari gigi yang sedang tumbuh. Nah, air liur yang keluar dan mengendap di beberapa area sekitar mulut inilah bisa memicu timbulnya ruam.
  • Selain air liur, ruam air liur ini juga bisa disebabkan karena sisa susu yang menempel di sekitar mulut.

Cara Penanganan

  • Gunakan air hangat untuk membersihkan area yang muncul ruam. Hindari menggosok kulit yang terkena ruam.
  • Gunakan sabun mandi khusus.
  • Oleskan petroleum jelly.
  • Cuci perlengkapan bayi dengan sabun khusus.

Itulah keempat jenis alergi kulit yang umum menyerang Si Kecil. Pada umumnya, alergi kulit muncul ketika kulit bersentuhan langsung dengan pemicunya. Dengan mengetahui pemicu alergi, kita bisa meminimalisir terjadinya alergi kulit Si Kecil. Sekarang, Bunda sudah tahu kan penyebab yang bisa meningkatkan risiko alergi kulit pada Si Kecil? Untuk itu, Bunda bisa lebih hati-hati dan menghindari pemicu yang bisa menyebabkan alergi kulit pada Si Kecil sebagai tindakan pencegahannya, Bun.