Umur Si Kecil 2 Tahun, Tapi Belum Bisa Bicara

Morinaga Platinum ♦ 6 Januari 2020

Umur Si Kecil 2 Tahun, Tapi Belum Bisa Bicara

Mendengar Si Kecil berbicara merupakan salah satu fase kritis untuk orangtua. Orang tua akan cemas jika umur anak mereka sudah 2 tahun, tapi anak ini belum bisa bicara seperti teman sebayanya.

Tenang, Bunda. Seorang psikolog anak bernama Rahil Briggs, Psy.D, di The Children Hospital, New York, punya pendapat tentang ini. Menurutnya, setiap anak punya waktu yang berbeda-beda kapan ia berbicara. Jadi, Bunda enggak perlu khawatir berlebihan. Apalagi sampai membandingkan Si Kecil dengan teman sebayanya ya, Bun.

Kenapa Anak Umur 2 Tahun Belum Bisa Bicara?

Berikut beberapa kemungkinan penyebab mengapa mereka belum lancar bicara.

Terlambat dalam Perkembangan Sosial

Si Kecil mungkin merasa malu atau kurang percaya diri untuk berbicara. Bunda dapat mengurangi rasa malu ini dengan selalu mengajaknya berinteraksi, Bunda.

Gangguan pada Alat Bicara

Gangguan ini terjadi pada organ bicara, yaitu lidah, atau langit-langit mulut. Ini menyebabkannya kesulitan untuk mengkordinasikan bibir, lidah, dan rahangnya. Anak-anak seperti ini umumnya tidak hanya kesulitan bicara, tapi juga kesulitan makan.

Gangguan pada Pendengaran

Gangguan ini terjadi pada telinga. Akibatnya mereka tidak bisa mendengarkan suara orang yang mengajak mereka bicara. Sehingga mereka juga kesulitan meniru dan mengucapkannya kembali.  

Normalkah Anak Usia 2 Tahun Belum Bisa Bicara?

Si Kecil belum dapat dianggap normal jika belum dapat mengucapkan 2 kata yang bisa dipahami orang lain, Bunda. Namun jangan khawatir, karena Bunda masih bisa mencari solusi untuk menolong Si Kecil.

Ciri Anak Tidak Bisa Bicara

Sebetulnya, anak yang tidak bisa bicara sudah dapat dideteksi oleh dokter sejak umurnya 1 tahun. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Usia 1 tahun. Si Kecil tidak pernah menunjuk barang apa yang ia inginkan dengan jarinya. Selain itu, wajahnya juga selalu tidak berekspresi.
  2. Usia 1 tahun lebih 4 bulan. Si Kecil sama sekali tidak mengucapkan kata yang tidak berarti.
  3. Usia 2 tahun. Si Kecil sama sekali belum bisa mengucapkan 2 kata yang dapat dipahami orang lain.
  4. Usia 2-3 tahun. Si Kecil belum dapat menggunakan kalimat dengan 2-3 kata. Ia juga belum mampu memahami warna dan menyebutkan benda-benda yang ada disekitar.

Stimulasi agar Si Kecil Lancar berbicara

Perkembangan Si Kecil berbicara juga tidak lepas dari peran Bunda. Agar kemampuan berbicara Si Kecil cepat berkembang, Bunda bisa ikut terlibat aktif dalam memberikan stimulasi. Berikut cara yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan stimulasi untuk Si Kecil. Agar dia cepat berbicara ya, Bun.

Giatlah Mengajak Si Kecil Mengobrol

Meskipun Si Kecil belum bisa ngomong, tapi sebaiknya Bunda selalu mengajak berkomunikasi. Kebiasaan inilah akan membentuk Si Kecil lebih komunikatif. Selain itu, kosakatanya pun semakin beragam. 

Topik obrolannya bisa apapun. Misalnya, saat Si Kecil sedang memegang mainan, Bunda bisa memberi tahu nama mainan tersebut. 

Bunda juga bisa memberi tahu kepada Si Kecil nama-nama benda yang ada di sekelilingnya. Tentu saja, memberi tahunya sambil menunjuk benda tersebut ya, Bun. Dengan demikian, kosakatanya pun akan semakin bertambah.

Biasakan Si Kecil Membaca Buku

Bunda bisa memulai dengan membacakan buku-buku cerita sederhana. Lebih baik Bunda memilih buku yang lebih banyak mengandung gambar daripada memuat tulisan. Sembari Si Kecil menyimak gambarnya, Bunda bisa mencoba menerjemahkan gambar tersebut dengan kata-kata. 

Kebiasaan ini akan mengembangkan rasa ingin tahu Si Kecil. Dampaknya, Si Kecil akan lebih bersemangat berbicara dan membaca.

Ajak Si Kecil Menyanyi

Bunda bisa menyanyikan sebuah lagu saat menggendong, mandi atau saat mau tidur. Jika hal ini dilakukan terus menerus, maka Si Kecil akan terbiasa menirukan apa yang sering Bunda nyanyikan. Untuk itu, Bunda sebaiknya memilih lagu yang ramah untuk Si Kecil dan edukatif.

Hindari Mengkritik

Bunda dapat memperbaiki ocehan Si Kecil, tetapi hindari mengkritik ya, Bunda. Jika ia menunjuk mangkuk sambil berkata “maam”, Bunda bisa menanggapinya dengan menatap matanya sambil berkata “mau makan”. 

Dengan begini, Si Kecil akan belajar melihat mulut Bunda. Dia akan memperhatikan cara pengucapannya. Sehingga, dia akan meniru apa yang Bunda katakan.

Tanggapi dan Dengarkan Ocehannya

Bisa jadi, Si Kecil terlambat bicara karena ia tidak diberi kesempatan untuk bicara. Kemungkinan lainnya, saat ia bicara, orang-orang di sekitarnya tidak menanggapinya. Akibatnya, ia merasa kurang percaya diri dan takut berbicara di depan orang lain.

Ini sebabnya sebaiknya Bunda selalu merespons apa yang dikatakannya. Respons Bunda yang positif akan memotivasi Si Kecil untuk selalu mengungkapkan perasaan dan keinginannya. 

Jika perkembangan bicara Si Kecil tampak tidak sesuai dengan tahapan usianya, Bunda bisa segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. Boleh juga Bunda konsultasikan ke pakar tumbuh kembang anak. 

Konsultasi ini bertujuan supaya Si Kecil segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat ya, Bunda. Karena bisa jadi, Si Kecil belum lancar bicara karena dia mengalami speech delay. Apa itu speech delay? Yuk, lihat penjelasannya di sini: Ciri-ciri Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya 

Ayo terapkan cara-cara di atas untuk menstimulasi kemampuan bicara Si Kecil ya, Bun. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Bunda.