Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

11 Cara Tepat Menjaga Kesehatan Tubuh Anak Di Masa Pandemi

Morinaga Platinum ♦ 25 Agustus 2021

11 Cara Tepat Menjaga Kesehatan Tubuh Anak Di Masa Pandemi

Menjaga kesehatan tubuh anak di masa pandemi Covid-19 yang belum juga usai seperti sekarang ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, wabah ini mengharuskan setiap orang memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Tidak terkecuali bagi anak-anak. Kesehatan tubuh anak adalah prioritas utama bagi orang tua dan keluarga. Ketika anak sedang sakit, biasanya orang tua juga merasa tidak bersemangat dalam beraktivitas. 

Sebagai pribadi yang masih harus banyak belajar, tentu anak-anak masih sulit mengungkapkan rasa sakit yang dideritanya. Maka itu, sebisa mungkin orangtua harus menjaga kesehatan tubuh anak. Lantas, cara apa saja yang bisa Bunda lakukan selaku orang tua untuk menjaga kesehatan tubuh anak?

Cara paling mudah yang bisa Bunda lakukan adalah dengan mulai membiasakan kebiasaan hidup bersih dan teratur. Kebiasaan hidup bersih dan teratur ini, pertama-tama harus diterapkan oleh orangtua agar anak-anak lebih mudah meniru.

Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih mudah terserang penyakit. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh anak belum terbentuk secara sempurna. Oleh karena itu, anak seringkali tertular penyakit. Mungkin Bunda pernah membaca makalah atau artikel yang membahas tentang cara menjaga kesehatan anak. Untuk melengkapi informasi tersebut, berikut langkah-langkah yang dapat Bunda terapkan agar imun tubuh anak tetap terjaga.  

1. Ajak Anak Rajin Cuci Tangan

Rajin mencuci tangan merupakan salah satu cara sederhana agar kesehatan anak tetap terjaga. Bunda dapat mengajarkan anak untuk mencuci tangan setelah membuang ingus, berpergian, menggunakan toilet hingga sebelum, dan sesudah makan. Melalui cara itu, Bunda sudah mendukung berkurangnya risiko anak terkena penyakit dan mencegahnya penularan penyakit ke orang lain, termasuk orang-orang di dalam rumah.

2.  Ajarkan Anak Tidur yang Cukup

Agar sistem kekebalan tubuh anak tetap terjaga, Bunda dapat mengajak anak untuk tidur yang cukup. Tidur yang cukup dapat berdampak pada aktivitas harian anak dan membuat anak tidak mudah tertular penyakit berbahaya. Tidak hanya imun tubuh yang terjaga, ingatan yang dimiliki oleh anak juga semakin tajam.

Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sebanyak 7 sampai 8 jam sehari. Usia remaja antara 14 hingga 17 tahun memiliki waktu tidur sebanyak delapan hingga 10 jam per hari. Kemudian, anak usia 6 hingga 13 tahun memiliki waktu tidur sebanyak sembilan hingga 11 jam per hari. Sementara balita membutuhkan waktu tidur 10 hingga 13 jam per hari.

Anak dengan usia 2 tahun membutuhkan waktu tidur selama 11 hingga 12 jam setiap malam dan tambahan tidur siang dengan durasi waktu satu hingga dua jam. Sementara bayi usia 12 bulan, membutuhkan tidur dengan durasi 10 jam disertai tidur siang dengan waktu empat jam dan bayi yang baru lahir tidur dengan durasi waktu 14 hingga 17 jam per hari.

Tahukah Bunda, tidur siang pada bayi memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan otak dan pertumbuhannya. Oleh karena itu, ketika kebutuhan tidur anak masih sangat tinggi, pastikan Si Kecil mendapat waktu tidur yang cukup, termasuk di siang hari. Untuk informasi selengkapnya, yuk baca: Jam Tidur Siang yang Baik untuk Si Kecil.

3. Terapkan Kebiasaan yang Sehat

Salah satu kebiasaan yang sulit dihindari oleh anak adalah menggosok mata terus-menerus dengan tangan. Kendati begitu, tahukah Bunda bahwa tangan memiliki banyak kuman. Oleh karena itu, kuman di tangan berisiko masuk ke mata. Tidak hanya di tangan, ajarkan pula agar anak tidak membagi gelas dan sikat giginya dengan orang lain. Pasalnya, gelas dan sikat gigi berpotensi mentransfer banyak kuman.

Kemudian, terapkan kebiasaan sehat pula agar anak selalu menutup mulut ketika batuk dan hidung ketika bersin. Jangan biarkan Si Kecil berada terlalu dekat dengan orang yang sedang batuk atau bersin. Hal ini disebabkan karena, kuman bisa berpindah dengan cepat sehingga anak lebih mudah sakit.

4. Imunisasi Secara Rutin

Memberi imunisasi pada anak dapat menjaga imun dan sistem kekebalan tubuh anak agar tetap sehat. Cara ini juga terbilang efektif membantu anak agar tidak mudah terinfeksi penyakit. Berikan pula pemeriksaan kesehatan gigi anak secara rutin setiap 6 bulan sekali. Berikut ini jadwal dasar imunisasi lengkap untuk anak berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan RI yang perlu Bunda ketahui:

  • Imunisasi Hepatitis B (HB-O) untuk bayi yang usianya kurang dari 24 jam.
  • Imunisasi BCG, Polio 1 untuk bayi usia satu bulan.
  • Imunisasi DPT-HB-Hib, Polio 2 untuk bayi usia dua bulan.
  • Imunisasi DPT-HB-Hib 2, Polio 3 untuk bayi usia tiga bulan.
  • Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, dan IPV untuk bayi usia empat bulan.
  • Imunisasi Campak/MR untuk bayi usia sembilan bulan.
  • Imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan dan MR lanjutan untuk anak usia 18 bulan.
  • Imunisasi DT dan campak/MR untuk anak kelas 1 SD/Madrasah dan sederajat.
  • Imunisasi TD untuk anak kelas 2 SD/Madrasah dan sederajat.
  • Imunisasi TD untuk anak kelas 5 SD/Madrasah dan sederajat.

Apabila Bunda ingin tahu lebih banyak tentang imunisasi serta tindakan yang perlu Bunda lakukan jika pemberian imunisasi terlambat, baca artikel berikut yuk: Jadwal Imunisasi Anak dan Manfaatnya

5. Berikan Makanan Sehat

Upayakan agar Bunda menghindari memberikan makanan yang mengandung lemak, gula, dan berkalori lebih pada anak. Misalnya, mie, pizza, dan makanan cepat saji lainnya. Pastikan agar anak mengkonsumsi sayur, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan. Hal ini supaya anak tetap mendapatkan asupan makanan yang segar dan bergizi.

Selain memberikan makanan kaya serat, Bunda juga bisa memberikan makanan yang dapat menguatkan imun Si Kecil. Simak rekomendasi makanannya di sini: 10 Makanan Penambah Imun Tubuh Si Kecil

6. Mengatur Porsi Makan Anak

Sebagai orangtua, Bunda harus memastikan bahwa anak mendapat asupan makan yang cukup. Makan dengan cukup berarti, tidak terlalu sedikit dan berlebihan. Pasalnya, porsi makanan yang terlalu sedikit bisa membuat tubuh anak kekurangan gizi dan nutrisi. Hal ini bisa membuat tubuh anak lebih mudah terserang penyakit. Sebaliknya, porsi makan yang berlebihan dapat memicu munculnya penyakit diabetes ataupun obesitas.

7. Ajak Anak Rutin Olahraga

Umumnya, anak lebih menyukai media hiburan itu seperti televisi ataupun game. Aktivitas hiburan yang tidak membutuhkan banyak gerakan seperti ini akan membuat anak tidak suka berolahraga. Padahal, aktivitas fisik seperti berolahraga sangatlah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Anak bisa melakukan olahraga setidaknya dalam waktu satu jam per hari. Hal ini dapat meningkatkan detak jantung, pernapasan, melatih otot, dan tulang secara efektif. Kendati begitu, Bunda tetap harus memastikan keamanan anak saat melakukan olahraga. Upayakan agar anak tidak melakukan olahraga yang terlalu berat.

8. Ajari Anak Rajin Gosok Gigi

Gigi berlubang adalah masalah yang paling sering diderita oleh anak-anak. Apabila kerusakan pada gigi terus terjadi, maka anak akan sulit untuk berbicara. Oleh karena itu, orangtua harus memastikan agar anak menyikat giginya secara rutin paling tidak dua kali sehari. Misalnya, setelah sarapan dan sebelum tidur. 

Kemudian, bawalah anak setiap enam bulan sekali untuk menjalani pemeriksaan gigi ke dokter gigi. Ciptakan suasana menyenangkan saat bertemu dengan dokter gigi. Hal ini agar anak tidak menganggap bahwa bertemu dengan dokter adalah hal yang menakutkan.

9. Gunakan Sabun Secukupnya

Segala sesuatu yang berlebihan akan berakhir dengan tidak baik, termasuk mencuci tangan dengan sabun. Meski mencuci tangan dengan sabun anti bakteri dapat meminimalisir penularan penyakit. Namun, terlalu sering mencuci tangan dengan sabun anti bakteri juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan kulit.

Menurut Zainab Laftah, konsultan dermatologist dari British Skin Foundation. Terlalu sering mencuci tangan dengan sabun anti bakteri akan menyebabkan kulit kehilangan protein dalam epidermis. Hilangnya protein ini akan memicu terjadinya ruam ringan, kemerahan, gatal, dermatitis, eksim kering dan psoriasis.

10. Upayakan Lingkungan yang Aman untuk Anak

Untuk mempertahankan sekaligus menjaga kesehatan tubuh anak, orangtua juga perlu mengupayakan lingkungan yang aman untuk anak. Pasalnya, lingkungan tempat tinggal adalah tempat utama yang dijadikan sebagai sarana tumbuh kembang. Selain lingkungan rumah, Bunda juga perlu mengupayakan untuk menjaga kesehatan tubuh anak di lingkungan sekolah. Khususnya ketika anak menginjak Sekolah Dasar (SD).

11. Jaga Kesehatan Mental Anak

Tidak hanya orang dewasa, seorang anak juga bisa mengalami serangan mental seperti stress. Kendati begitu, stress dapat memicu daya tahan tubuh yang rentan. Anak akan lebih mudah terkena flu ataupun penyakit lainnya.

Itulah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh anak di masa pandemi. Pastikan kondisi tubuh anak dalam keadaan sehat dengan selalu memberikan nutrisi yang cukup.

Dianjurkan pula untuk mengajak Si Kecil banyak melakukan kegiatan khususnya yang berhubungan dengan aktivitas fisik di dalam rumah. Untuk informasi selengkapnya tentang cara menjaga kesehatan anak, yuk Bun pelajari: Cara efektif meningkatkan daya tahan tubuh anak.