10 Mitos dan Fakta Seputar Asi dan Menyusui

Morinaga Platinum ♦ 1 Juni 2017

10 Mitos dan Fakta Seputar Asi dan Menyusui

Sejak masa kehamilan, Bunda akan banyak mendengar nasihat, omongan, atau membaca mengenai ASI dan ibu menyusui. Jangan telan bulat-bulat informasi yang didapat karena bisa saja menyesatkan. Simak tujuh fakta mengenai ASI dan menyusui yang perlu Bunda ketahui berikut ini:

Jika ukuran payudara kecil maka ASI yang diproduksi hanya sedikit.

Mitos. Ukuran payudara tidak memengaruhi jumlah produksi dan kualitas ASI. Ukuran payudara yang besar biasanya dikarenakan memiliki jaringan lemak yang lebih banyak. Perempuan yang memiliki payudara kecil dapat memberikan ASI yang cukup bagi Si Kecil.

Bunda yang baru melahirkan tidak bisa memproduksi ASI yang cukup.

Mitos. Tubuh tiap Bunda memiliki waktunya sendiri dalam mengeluarkan ASI untuk pertama kalinya. Ada yang langsung keluar pada hari pertama, ada yang baru bisa menyusui pada hari ketiga. Namun, bukan berarti Bunda yang ASI-nya keluar lebih lama tidak memproduksi ASI yang cukup. Awalnya, Bunda akan mengeluarkan ASI dalam jumlah sedikit, kental, dan berwarna kekuningan yang dikenal dengan istilah kolostrum, kaya akan zat kekebalan tubuh. Bunda tidak perlu khawatir, Si Kecil yang baru lahir tahan untuk tidak menyusu selama 72 jam. Ia juga hanya membutuhkan dua sendok teh ASI untuk mengenyangkan lambungnya.

Menyusui membantu penurunan berat badan.

Fakta. Dalam sehari, Bunda yang menyusui membakar 300 hingga 500 kalori dibandingkan dengan Bunda lain yang tidak menyusui. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan terjadi lebih cepat. Dengan menyusui, tubuh memproduksi hormon yang berfungsi untuk mengembalikan ukuran rahim, sehingga perut tampak lebih langsing.

Maka dari itu, Bunda disarankan untuk memberikan ASI eksklusif tapi pastikan cara menyusui benar, ya! Ikuti panduan menyusui yang nyaman bagi Bunda dan bayi berikut ini: Cara Menyusui yang Benar agar Bunda dan Bayi Nyaman

Menyusui membuat payudara menjadi kendur.

Mitos. Menurut penelitian dari American Society for Plastic Surgeon pada tahun 2011, lamanya menyusui tidak mempengaruhi bentuk payudara. Namun demikian, semakin sering seorang perempuan hamil dan melahirkan, maka semakin besar kemungkinan payudaranya berubah bentuk – yakni terlihat menjadi lebih kendur. Perlu diketahui bahwa banyak faktor yang dapat memengaruhi perubahan bentuk payudara misalnya usia, kebiasaan merokok, indeks massa tubuh juga faktor genetik.

Menyusui dapat berfungsi sebagai KB alami.

Fakta.  Dengan memberikan ASI eksklusif pada Si Kecil, artinya Bunda sekaligus melakukan KB alami. Apabila dilakukan dengan benar, menyusui memiliki efektivitas kontrasepsi sebesar 98%. Tetapi perlu dicatat bahwa efektivitas tersebut akan menurun setelah lewat periode enam bulan. Sebaiknya, agar KB berjalan sukses Bunda bisa menggunakan tambahan alat kontrasepsi.

Si Kecil yang mengalami diare tidak boleh diberi ASI

Mitos. Si Kecil justru harus tetap disusui ASI karena ASI mengandung 88% air, ini akan membantu mencegah terjadinya dehidrasi. ASI mengandung antibodi yang membantu melawan infeksi. ASI juga mengandung lactobacillus bifidus, bakteri yang tumbuh dalam usus halus bayi, untuk mencegah bakteri berbahaya tumbuh dan terjadi diare. 

Perempuan yang pernah melakukan operasi pembesaran payudara tidak dapat menyusui.

Mitos. Hal ini tergantung dari metode operasi yang dilakukan. Rata-rata perempuan yang sayatan operasinya dilakukan di bawah garis payudara dapat menyusui bayi mereka dengan baik. Sebaliknya, perempuan yang memiliki sayatan operasi di tepi puting umumnya memiliki kesulitan menyusui – yang disebabkan oleh rusaknya ujung saraf pada puting. Perempuan yang menjalani prosedur pengecilan payudara juga sulit menyusui karena umumnya ada kelenjar susu yang terbuang pada saat operasi tersebut.

Ketika Bunda pulang dari bepergian, ASI harus dibuang dulu saat mau menyusui karena ASI-nya basi.

Mitos. ASI tidak pernah basi. ASI berwarna kekuningan dan kental atau ASI berwarna putih keruh dan encer seringkali dikatakan sebagai ASI basi. Warna, kejernihan, dan konsistensi ASI sangat tergantung bahan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Produksi ASI menyesuaikan dengan dengan kebutuhan Si Kecil.

Sesi menyusui pada malam hari sangat penting.

Fakta. Hormon prolaktin yang merangsang payudara untuk memproduksi ASI berada pada level tertinggi pada malam hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk tidak melewatkan sesi menyusui pada malam hari untuk memastikan kelancaran produksi ASI.

Perempuan dengan puting datar memproduksi sedikit ASI.

Mitos. Sebagaimana ukuran payudara tidak menentukan produksi ASI, puting datar atau terbenam bukan berarti Bunda tidak bisa menyusui. Perlu dijadikan catatan bahwa Si Kecil menyusu pada bagian areola payudara bukan pada puting. Posisi menyusu Si Kecil yang tepat adalah kunci keberhasilan pemberian ASI. 

Bekali diri dengan pengetahuan yang cukup dan mumpuni mengenai ASI dan menyusui agar Bunda siap memberikan yang terbaik untuk Si Kecil.

Mengingat ASI merupakan asupan penting bagi Si Kecil, Bunda juga perlu mengetahui cara menyimpan ASI setelah pumping. Salah dalam menyimpan dapat mengurangi kualitas susu dan daya tahannya. Informasi selengkapnya, yuk Bun baca: Cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa.