Tentu harapan utama setiap orangtua adalah memiliki buah hati yang sehat; menjalani proses tumbuh kembang yang baik dalam aspek fisik, emosional, dan juga sosial.
Salah satu parameter penting perkembangan Si Kecil adalah perkembangan bicara. Perkembangan bicara dan berbahasa merupakan petunjuk dini untuk mengetahui adanya gangguan otak dan saraf yang dapat berakibat pada gangguan tingkah laku serta kemampuan belajar. Penting bagi Bunda untuk mengenali kapan Si Kecil perlu diwaspadai mengalami keterlambatan bicara sehingga bisa ditangani sedini mungkin.
Berikut adalah panduan untuk Bunda agar bisa memerhatikan tumbuh kembang Si Kecil dalam aspek berbicara:
Normalnya, pada usia 4-6 bulan, Si Kecil sudah bisa mengoceh kata-kata ‘papapa’ atau ‘dadada’ dan pada usia 12 bulan ia mulai mengerti instruksi sederhana atau memberikan sapaan
Pada usia 18 bulan umumnya Si Kecil memiliki perbendaharaan 6-10 kata yang memiliki arti
Pada usia ini Si Kecil harusnya dapat mengucapkan hingga 300 kata meski beberapa konteksnya belum jelas, serta mampu menggunakan 2-3 frase, dan paham arti serta penggunaan kata ‘saya’.
Pada usia ini, Si Kecil harus sudah mampu bertanya suatu pertanyaan dengan kalimat cukup panjang. Kalimat yang digunakan jelas dan dapat dipahami.
Jika berdasarkan panduan di atas ternyata Si Kecil belum mampu melakukan hal yang diharapkan sesuai usianya, Bunda boleh curiga, bahwa dia mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Nah, mengapa kemampuan bicara Si Kecil bisa selamban ini? Yuk, lihat penyebab keterlambatan bicara di sini: Ciri-ciri Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Waspadai Terlambat Bicara pada Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?