Nutrisi Tepat

Waspadai Bahaya Obesitas pada Si Kecil

Morinaga Platinum - 26 Juni 2016

Mengutip buku "Obesitas Pada Anak" tulisan Dr. Genis Ginanjar Wahyu, obesitas merupakan konsekuensi dari asupan kalori yang melebihi jumlah kalori yang dilepaskan atau dibakar melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Si Kecil bisa disebut obesitas jika terlihat lebih gemuk daripada anak lain seusianya, perut terlihat berlemak dan berlipat, kulit lebih gelap di area tertentu, serta napas yang lebih pendek saat berolahraga. Tahukah Bunda, obesitas yang dialami Si Kecil bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk lebih waspada dan mengenali kondisi ini.

Meskipun, memiliki anak yang sehat dan gemuk menjadi dambaan Bunda karena terlihat menggemaskan. Hampir setiap orang merasa anak yang gemuk itu pertanda Si Kecil memiliki nafsu makan yang baik dan sehat, sedangkan anak yang cenderung kurus pertanda kurang sehat karena kurang asupan makanan. Tapi betulkah seperti itu? Ataukah justru terdapat bahaya obesitas pada si kecil? Cari tahu yuk, Bunda.

Ciri-Ciri 

Beberapa ciri umum obesitas pada Si Kecil seperti leher relatif pendek, perut buncit, pangkal paha bagian dalam menempel, serta wajah bulat, bahu rangkap, dan pipi tembem. Jadi, tak selamanya pipi Si Kecil yang montok itu menggemaskan. 

Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit pada Si Kecil

Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata gemuknya Si Kecil tidak selalu artinya sehat lho Bunda. Banyak dokter yang menganggap bahwa Si Kecil yang obesitas memiliki keadaan medis yang perlu ditindaklanjuti. Kelebihan berat badan pada Si Kecil dapat meningkatkan risiko akan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, ataupun pubertas dini. Kemudian kegemukan dapat membuat Si Kecil depresi serta menurunkan tingkat kepercayaan dirinya.

Lalu apakah semua kegemukan masuk ke dalam kategori tidak sehat? Jawabannya tidak, karena tidak semua anak yang mengalami kelebihan berat badan termasuk dalam kategori obesitas. Untuk mengetahuinya, Bunda dapat melihat dari beberapa parameter seperti indeks massa tubuh (grafik berat badan), usia, dan tinggi badan.

Penyebab Obesitas pada Si Kecil: Kalori Masuk Lebih Banyak

Mengutip keterangan World Health Organization (WHO), anak usia di bawah 5 tahun bisa dikatakan mengalami obesitas jika berat badan berdasarkan tinggi badan lebih dari 3 kali median Standar Pertumbuhan Anak (SPA) yang sudah ditetapkan. Sementara itu anak usia 5-19 bisa disebut obesitas jika indeks massa tubuh lebih dari 2 median SPA. Oleh karena itu, agar Si Kecil terhindar dari obesitas, penting kiranya bagi Bunda untuk mengetahui informasi terkait.

Penyebab utama obesitas pada Si Kecil adalah banyaknya kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada kalori yang dibakar menjadi energi. Ditambah semakin banyaknya restoran makanan cepat saji yang menggiurkan bagi Si Kecil. Selain itu, kemajuan teknologi saat ini menyebabkan banyaknya permainan untuk Si Kecil yang tidak memerlukan atau menguras tenaga Si Kecil seperti video games, playstation, ataupun internet.

Ternyata kegemukan pada Si Kecil juga tak lepas dari peran Ayah dan Bunda yang cenderung mengijinkan Si Kecil banyak mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak. Untuk itu, Ayah dan Bunda harus lebih cermat lagi dalam memilihkan makanan bagi Si Kecil.

Bimbing Anak Hidup Sehat Agar Terhindar dari Bahaya Obesitas

Ayah dan Bunda harus menjadi teladan bagi Si Kecil dengan lebih banyak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, di mana makanan tersebut tinggi akan serat seperti sayuran dan buah. Dan jangan lupa untuk rutin berolahraga dengan Si Kecil sehingga badan menjadi lebih sehat, bugar, dan kuat serta meningkatkan kedekatan antara Si Kecil dengan orangtuanya.

Bunda jangan lupa untuk selalu menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna yang dilengkapi pemberian susu untuk Si Kecil serta pola hidup sehat dengan rutin berolahraga sehingga terhindar dari bahaya obesitas. Informasi selengkapnya seputar obesitas dan cara mengatasinya, bisa Bunda simak di artikel berikut ini: Obesitas pada Anak: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasi