Kecerdasan Multitalenta

Apa Itu Kecerdasan Kinestetik pada Si Kecil?

Morinaga Platinum - 21 Juli 2023

Si Kecil selalu aktif bergerak dan nggak bisa diam? Bukan hiperaktif, bisa jadi ia memiliki kecerdasan kinestetik yang matang, Bun. Namun, apa penyebab Si Kecil menjadi anak kinestetik? Mari, Bunda, pahami penyebabnya, dan lihat ciri-cirinya di sini.

Apa Itu Kecerdasan Kinestetik?

Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan seluruh anggota tubuh, untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Bentuk kecerdasan ini pernah dijelaskan oleh seorang psikolog dari Amerika Serikat bernama Howard Gardner, dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Theory of Multiple Intelligences.

Biasanya, anak yang kecerdasan kinestetiknya matang, cenderung menggunakan fisiknya secara aktif, dalam proses pembelajaran. Inilah sebabnya Si Kecil yang menjadi anak kinestetik ini lebih menyukai suatu kegiatan jika melibatkan tangan-tangannya.

Kecerdasan ini juga yang membuatnya senang menyentuh berbagai objek dan memiliki banyak energi. Dampaknya, kadang-kadang Bunda dan Ayah menjadi kesulitan untuk mengaturnya. 

Sayangnya, banyak sekali orang awam melabeli anak seperti ini dengan label hiperaktif. Selain itu, anak seperti ini juga seringkali menderita attention deficit disorder, atau bahkan attention deficit hyperactivity disorder. Agar tidak salah lagi menilai kondisi ini, yuk Bun baca: Karakteristik anak hiperaktif dan penanganannya.

Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik

Untuk mengetahui apakah Si Kecil betul-betul memiliki kecerdasan kinesthetik, perhatikan ciri-ciri berikut ini ya Bun: 

  • Memiliki kordinasi tubuh yang baik sejak usianya masih dini. Contoh: Mampu berjalan, mampu menjaga keseimbangan, senang mengikuti gerakan orang lain, termasuk mengikuti gerakan tari ketika menonton televisi.
  • Senang bereksperimen, terutama belajar dengan melibatkan indera peraba.
  • Senang bermain peran. Contoh: Menyukai bermain drama menggunakan boneka, bermain masak-masakan, atau bermain peran berdasarkan tema profesi tertentu.
  • Cenderung aktif bergerak. Contoh: Senang berlarian, memanjat, sulit untuk duduk tenang. Ketika sudah bersekolah, ia lebih suka menjelajahi ruangan, daripada duduk diam.

Jika Bunda ingin mengajaknya duduk tenang, Bunda perlu menyediakannya berbagai permainan. Misalnya menyusun balok, permainan gunting dan tempel, puzzle, atau busy book.

Manfaat Memiliki Kecerdasan Kinestetik

Sebaiknya, Bunda tidak memarahi Si Kecil jika ia sulit diam. Sebab, ada banyak manfaat dari memiliki kecerdasan ini, dan bisa diarahkan.

  • Aktivitas fisik akan memudahkan Si Kecil memahami suatu konsep. Misalnya, dengan berkebun, Bunda dapat memperkenalkan lingkungan kepadanya. Atau dengan memasak bersama,  Bunda dapat memperkenalkan berbagai macam bahan makanan kepadanya, berikut kandungan gizinya.
  • Memperagakan pelajaran akan memudahkan Si Kecil mengingat dan memahami pengetahuan baru. Contoh: Bermain peran profesi membuatnya lebih mengerti tentang konsep profesi tersebut.
  • Banyak bergerak mendorongnya lebih terampil dalam kehidupan sosial. Sebab, banyak bergerak akan membuatnya berinteraksi lebih cepat dengan lingkungan sekitarnya. Contoh: Bermain bersama anak tetangga.
  • Aktivitas fisik akan mendukung keterampilan kognitif dan keterampilan berkaitan dengan pola pikir. Contohnya dapat berupa bermain puzzle atau tebak gambar.
  • Aktivitas fisik membuatnya lebih sehat dan lebih percaya diri.

Bagaimana mengembangkan potensi kecerdasan kinestetik pada Si Kecil? Yuk, cari tahu jawabannya pada halaman ini: 6 Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik pada Anak

 

Lihat Artikel Lainnya