Kecerdasan Multitalenta

Si Kecil Aktif Bergerak? Bisa Jadi Ia Memiliki Kecerdasan Kinestetik

Morinaga Platinum - 21 Juli 2022

Si Kecil aktif bergerak, tak bisa diam, dan sering bikin Bunda kewalahan? Tunggu, Bun, Si Kecil yang aktif tidak selalu hiperaktif, menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), atau Attention Deficit Disorder (ADD), kok. Bisa jadi, Si Kecil yang aktif bergerak ini karena memiliki kecerdasan kinestetik. Apakah Bunda sudah tahu apa itu kecerdasan kinestetik? Apa ciri Si Kecil yang memiliki kecerdasan kinestetik dan manfaatnya? Baca artikel ini sampai selesai ya, Bun, agar Bunda bisa membantu mengasah kecerdasan Si Kecil dengan lebih optimal.

Apa Itu Kecerdasan Kinestetik?

Howard Gardnes, psikolog Amerika Serikat, pernah menjelaskan secara detail mengenai 8 kecerdasan manusia di dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Theory of Multiple Intelligences. Salah satunya, membahas tentang kecerdasan kinestetik.

Pengertian kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan seluruh anggota tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Biasanya, pemilik kecerdasan ini lebih banyak menggunakan fisiknya untuk mempelajari banyak hal. 

Itu sebabnya, Si Kecil yang masuk dalam kelompok pemilik kecerdasan kinestetik lebih senang membuat karya dengan kedua tangannya, suka menyentuhkan tangannya ke berbagai benda, dan memiliki banyak energi yang kadang membuat Ayah dan Bunda kewalahan menjaganya.

Ciri-ciri Si Kecil yang Memiliki Kecerdasan Kinestetik

Untuk memahami dengan lebih baik mengenai kecerdasan kinestetik, coba kenali lagi perilaku dan kepribadian Si Kecil, apakah memiliki ciri-ciri Si Kecil dengan kecerdasan kinestetik berikut ini:

  • Sejak usia dini, Si Kecil sudah terlihat memiliki koordinasi tubuh yang baik, seperti memiliki kemampuan berjalan dan menjaga keseimbangan, senang mengikuti gerakan tari saat menonton televisi, mengikuti gerakan orang lain, dan sebagainya.
  • Aktif bergerak juga menjadi ciri Si Kecil yang memiliki kecerdasan kinestetik. Mereka senang berlarian atau memanjat. 
  • Tak bisa duduk tenang. Jika sudah masuk sekolah, Si Kecil lebih senang menjelajahi ruangan daripada duduk diam. Jadi, saat ingin Si Kecil duduk dengan tenang, maka harus ada berbagai permainan di hadapannya, seperti menyusun balok, permainan gunting tempel, puzzle, atau busy book. 
  • Suka bereksperimen, adu peran, atau permainan role play, seperti bermain drama menggunakan boneka, main masak-masakan, permainan tematik profesi, dan sebagainya.
  • Menurut hasil riset yang ditayangkan pada website Child First, keistimewaan yang jadi ciri khas Si Kecil, mereka senang belajar dengan melibatkan indera peraba atau sensory teaching

Manfaat Memiliki Kecerdasan Kinestetik

Kalau Si Kecil terlalu aktif dan tidak bisa diam, jangan dimarahi ya, Bun. Ada banyak manfaat kecerdasan kinestetik yang Si Kecil miliki dan sebenarnya bisa diarahkan, bahkan diasah, seperti:

  • Aktivitas fisik akan memudahkan Si Kecil memahami suatu konsep. Untuk itu, ajak Si Kecil berkebun untuk mengenalkan tentang lingkungan atau memasak bersama sambil mengenalkan berbagai macam bahan pangan dan kandungan gizinya.
  • Menggunakan cara belajar sambil memperagakannya membuat Si Kecil bisa mengingat dan memahami pengetahuan baru dengan lebih baik. Contoh: bermain peran, permainan tematik profesi.
  • Kecerdasan kinestetik membuat Si Kecil memiliki kemampuan sosial yang baik, sehingga bisa berinteraksi secara lebih cepat dengan lingkungan di sekitarnya. Misalnya dengan mengajak Si Kecil bermain bersama anak tetangga.
  • Memiliki kecerdasan kinestetik juga dapat mendukung keterampilan kognitif, keterampilan berkaitan dengan pola pikir, memiliki tubuh yang lebih sehat, dan kepercayaan diri yang tinggi. Bunda bisa mengasahnya melalui permainan puzzle, tebak gambar, dan sebagainya.

Nah, itulah ciri-ciri Si Kecil yang memiliki kecerdasan kinestetik dan manfaatnya bagi Si Kecil.Bunda, apakah Si Kecil memiliki kecerdasan kinestetik? Jika iya, cari tahu lebih banyak cara mengoptimalkan kecerdasan kinestetik.

Namun, jika Si Kecil memang terlalu sulit untuk fokus, Bunda boleh curiga, bahwa mungkin ia memang hiperaktif. Nah, apa itu hiperaktif? Yuk, lihat juga penjelasan tentang kondisi hiperaktif di sini: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif di Sini