Kecerdasan Multitalenta

Maksimalkan Periode Emas Perkembangan Otak Si Kecil

Morinaga Platinum - 24 Januari 2019

Setiap anak pernah mengalami 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan periode emas. Disebut periode emas, karena periode ini merupakan masa kritis perkembangan Si Kecil. 

Periode emas ini bukan diawali semenjak baru lahir dan diakhiri pada usia ke-1000 hari lho, Bunda. Ingin tahu nih kapan persisnya periode emas ini dimulai? Lihat dulu yuk di tulisan ini: Mengenal Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Nah, selama periode emas ini, perkembangan otaknya terjadi sampai 80%. Setelah masa periode emas ini selesai, otaknya masih terus berkembang, tetapi perkembangannya tidak akan sepesat sebelumnya.

Saat dilahirkan, Si Kecil dibekali bermilyar-milyar sel saraf beserta jaringannya. Ini adalah potensi yang harus digali semaksimal mungkin. Bagaimana caranya? Dengan memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat.

Apa saja nutrisi yang diperlukan bagi perkembangan otak Si Kecil?

  • Glukosa. Untuk menjalankan fungsinya secara keseluruhan, otak memerlukan glukosa. Tanpanya, Si Kecil akan mengalami kesulitan untuk memproses dan menyimpan informasi yang baru. Glukosa didapat dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, pasta, dan lain-lain.
  • Protein dan Serat. Makanan yang kaya akan protein dan serat seperti sereal dan oatmeal yang disajikan dengan susu dapat meningkatkan performa otak sebesar 20 persen, sekaligus memperkuat kemampuan memori anak.
  • Kolin. Memiliki manfaat dalam meningkatkan penyimpanan memori, kemampuan berpikir, berbahasa, dan gerakan motorik. Makanan yang mengandung kolin di antaranya adalah telur.
  • Asam Lemak Esensial. Zat gizi yang sangat penting dalam pembentukan dan regulasi sel saraf ini terdiri dari omega-3 (ALA, EPA, dan DHA) serta omega-6 (asam linoleat). ALA dapat ditemukan di dalam kacang walnut, dan kacang kedelai. Sementara itu EPA dan DHA terkandung di dalam ikan salmon, makarel, dan sarden. Omega-6 bisa Anda dapatkan dari minyak jagung, minyak biji bunga matahari, dan minyak kacang kedelai.
  • Yodium. Mineral ini berfungsi membantu perkembangan sel-sel saraf di dalam otak. Yodium bisa didapatkan dari garam, yogurt, dan kentang.

Selain mencukupi kebutuhan nutrisinya, Si Kecil juga memerlukan stimulasi untuk merangsang perkembangan otaknya. Kurangnya stimulasi yang diterima Si Kecil selama periode emas ini mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan sel-sel saraf di otak.

Berikut adalah beberapa aspek perkembangan otak Si Kecil:

Perkembangan Motorik

Stimulasi perkembangan motorik Si Kecil harus dilakukan sesuai dengan usianya. Pertama, letakan bayi dalam posisi tengkurap agar ia berlatih untuk mengangkat kepala, agar otot lehernya kuat. Berikan mainan yang berbunyi dan berwarna menarik agar merangsang Si Kecil untuk menggerakkan tangan dan kakinya untuk meraih benda tersebut. Seiring dengan perkembangan usia, Si Kecil dapat dirangsang untuk miring ke kanan dan kiri, duduk, berdiri, hingga berjalan.

Jangan lupakan keterampilan motorik halusnya dengan melatihnya menggenggam barang, memasukkan makanan ke mulut, dan mencorat-coret kertas.

Perkembangan Bahasa

Kunci utama perkembangan bahasa adalah Bunda harus sering mengajak Si Kecil bercakap-cakap. Walau mungkin pada awalnya ia belum mengerti apa yang Bunda ucapkan, hal tersebut dapat merangsangnya untuk mengenali suara dan ucapan Bunda. Stimulasi juga bisa diberikan dalam bentuk nyanyian.

Perkembangan Emosi

Untuk merangsang perkembangan emosi yang baik, Bunda harus menjaga komunikasi yang baik dengan Si Kecil. Jadilah pendengar yang baik, perlakukan Si Kecil dengan penuh kasih, dan tunjukkan bahwa Bunda menyayangi dan melindunginya dengan memberikan pelukan dan lainnya.

Perkembangan Kognitif

Kecerdasaan Si Kecil dapat dilatih dengan cara bermain. Pilihlah permainan yang sesuai dengan tahapan usia anak, mulai dari mengenal bentuk, warna, nama benda, fungsi dan cara kerja suatu benda, bagaimana memanipulasi benda tersebut, bagaimana memecahkan masalah, dan sebagainya.