Tumbuh Kembang

Kenali Perkembangan Anak dari Tahun ke Tahun

Morinaga Platinum - 23 November 2016

Dalam proses tumbuh kembang dikenal istilah periode kritis. Periode kritis adalah seribu hari pertama kehidupan terhitung sejak di dalam kandungan hingga ia berusia 2 tahun. Mengapa seribu hari pertama itu penting sekali? Karena pada periode inilah tumbuh kembang berbagai sistem organ terjadi dengan pesat, termasuk tumbuh kembang otak dan saluran cerna. Di sinilah periode emas untuk membentuk masa depan yang berkualitas. Kurang optimalnya tumbuh kembang Si Kecil di masa ini akan berdampak terhadap penurunan kualitasnya pada masa mendatang.

Perkembangan Otak Anak

Setelah Si Kecil lahir, otak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bayangkan saja, Bunda, massa otak ketika lahir hanya sekitar 300 gram dan pada saat Si Kecil berusia 2 tahun, massa bertambah hingga 1000 gram. Ini artinya pada usia 2 tahun, volume otak anak mencapai 80 persen volume otak dewasa. Pada usia 3 tahun, pertumbuhan otak mencapai 90 persen volume otak dewasa. Lantas setelah usia 3 tahun, pertumbuhan melambat dan kemudian otak akan mencapai ukuran dewasa pada usia 9-14 tahun.  

Perkembangan otak terjadi melalui pertambahan koneksi dan percabangan dari sel-sel otak serta pematangan sel saraf, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah panduan tahap perkembangan otak:

  • 0-2 tahun: perkembangan emosional
  • 0-4 tahun: perkembangan logika dan matematika
  • 0-10 tahun: perkembangan bahasa

Nah, berdasarkan tahap di atas, Bunda bisa melakukan stimulasi tepat agar perkembangan menjadi optimal.

Perkembangan Saluran Cerna Anak

Sama halnya dengan otak, pertumbuhan dan perkembangan saluran cerna juga paling dominan terjadi pada masa awal kehidupan. Berikut ini adalah panduan perkembangan saluran cerna Si Kecil sesuai kelompok usia:

  • 0-3 bulan: Enzim pencernaan belum terbentuk sempurna namun sudah ada enzim laktase sehingga bayi bisa mengonsumsi ASI atau susu formula yang banyak mengandung laktosa. Enzim lain untuk mencerna protein dan lemak sebenarnya sudah dihasilkan tetapi masih belum sempurna, sehingga bayi hanya bisa mencerna lemak dan protein yang terdapat dalam ASI atau susu formula.
  • 4-6 bulan: Enzim untuk mencerna zat pati sudah mulai terbentuk tapi masih sangat sedikit. Oleh karena itu, bayi hanya boleh mendapatkan ASI atau susu formula saja.
  • 6 bulan: Pembentukan enzim pencernaan sudah cukup, bayi bisa diberikan makanan pendamping. Tentu diberikannya bertahap, ya, Bunda, baik dari jenis maupun jumlah.
  • 9 bulan: Kekuatan dan koordinasi mengunyah berkembang sedikit demi sedikit. Bunda bisa memberikan makanan pendamping yang teksturnya lebih kasar dari sebelumnya. Tentu hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan Si Kecil, ya.
  • 12 bulan: Kekuatan dan koordinasi mengunyah serta kematangan saluran cerna sudah cukup baik. Si Kecil bisa diberikan makanan rumah biasa dengan penyesuaian bumbu.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Pastikan Bunda memperhatikan  beberapa hal berikut agar proses tumbuh kembang otak dan saluran cerna bayi terjadi optimal: nutrisi, stimulasi, higienitas, vaksinasi, dan kesehatan dasar anak.

Dari segi nutrisi, kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) serta mikornutrien (vitamin dan mineral) Si Kecil harus dipenuhi sesuai tahapan usia dan perkembangan saluran cernanya. Selain makronutrien dan mikronutrien utama, beberapa zat seperti omega-3, omega-6, AA, DHA, zat besi, dan kolin dapat menunjang perkembangan otak anak. Sementara itu, probiotik dan prebotik juga merupakan komponen penting untuk menunjang pertumbuhan dan pekembangan saluran cerna yang sehat.

Optimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak dan saluran cerna anak sejak dini agar masa depan anak berkualitas.