Tumbuh Kembang

ASI Tidak Keluar Pasca Melahirkan? Ini Cara Merangsangnya

Morinaga Platinum - 2 Desember 2019

Pasca melahirkan, salah satu tugas penting yang harus Bunda lakukan adalah menyusui Si Kecil. Namun, tak jarang masalah muncul pada masa menyusui, termasuk kondisi di mana ASI tidak keluar. Jangan buru-buru khawatir dan panik Bunda, karena kondisi tersebut sangatlah normal terjadi. Proses keluar ASI pada masing-masing Bunda bisa saja berbeda, ada sebagian yang bisa keluar cepat, namun ada juga kondisi dimana ASI baru akan keluar setelah dua hingga tiga hari pasca persalinan, terutama bagi Bunda yang baru pertama melahirkan.

 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ASI tidak keluar setelah melahirkan, seperti kelahiran prematur, terjadi pendarahan hebat selama proses persalinan, obesitas, dan lainnya. Meski demikian, sangat jarang air susu tidak keluar sama sekali setelah melahirkan. Hal ini karena kolostrum atau ASI pertama dalam porsi Si Kecil biasanya sudah muncul tak lama setelah bayi dilahirkan. Selain itu, produksi ASI yang terlambat tidak membuat Bunda tidak bisa memiliki persediaan ASI sama sekali.

 

Tips Merangsang ASI Tidak Keluar Pasca Melahirkan

 

Pemberian ASI tak hanya bermanfaat bagi Si Kecil, tetapi juga bagi Bunda. Inilah mengapa tak jarang Bunda yang baru melahirkan akan merasa stres ketika mendapati ASI tidak keluar. Bila Bunda mengalami kondisi demikian, jangan terlalu cemas. Berikut ini ada beberapa cara jitu yang bisa membantu memperlancar produksi ASI setelah melahirkan.

 

  • Lakukan kontak kulit Bunda dan Si Kecil
    Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk memisahkan Bunda dan bayinya yang sehat pasca persalinan. Faktanya, kontak kulit antara Bunda dan bayi sangat membantu dalam merangsang prolaktin dan oksitosin dimana keduanya merupakan hormon yang berperan penting dalam produksi ASI.

    Bunda bisa mendekap Si Kecil langsung, bersentuhan kulit dan menawarkan payudara mengikuti keinginan Si Kecil untuk menyusu di hari-hari awal. Melalui teknik ini, bisa lebih memudahkan Si Kecil untuk mendapatkan kolostrum lebih banyak. Selain itu, ini juga berguna untuk mencegah timbulnya mastitis atau kondisi puting yang lecet.

 

  • Lakukan pijatan payudara
    Melakukan pijatan pada payudara ternyata tak hanya membantu melancarkan peredaran darah, tetapi juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI. Salah satu faktor yang menjadi penyebab ASI tidak keluar pasca melahirkan adalah kemungkinan adanya saluran susu yang berfungsi kurang baik.

    Dengan melakukan pijatan payudara, sumbatan ataupun gumpalan yang ada di kelenjar susu bisa terurai secara perlahan sehingga ASI bisa keluar dengan lebih lancar. Saat produksi ASI menjadi lancar, maka ini akan merangsang produksi ASI yang lebih banyak lagi.

    Selain itu, pijat payudara juga bisa membantu Bunda untuk merasa lebih nyaman dan rileks. Sangat penting untuk menjaga pikiran Bunda menyusui lebih tenang karena ini sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Ketika Bunda merasa tenang, nyaman, dan tidak stres, maka bisa merangsang produksi ASI semakin baik.

 

  • Pompa ASI dengan tangan
    Banyak Bunda yang mengalami kesulitan untuk melakukan rangsangan pada payudara dengan menyusui di jam-jam pertama melahirkan karena Si Kecil yang masih banyak tidur. Bila hal ini terjadi, alternatif yang bisa Bunda lakukan adalah dengan melakukan pemompaan payudara dengan menggunakan tangan.

    Bunda bisa memompa payudara selama 10 hingga 20 menit setiap dua hingga tiga jam sampai Si Kecil mulai menyusu. Cara ini bisa lebih memaksimalkan reseptor produksi prolaktin dan meminimalisir terlambatnya ASI keluar.

    Perlu dicatat, melakukan pompa payudara dengan menggunakan alat kurang dianjurkan ketika produksi ASI Bunda belum benar-benar stabil. Maka dari itu, pada tahap awal menyusui, sebaiknya Bunda melakukan pompa payudara dengan tangan.

 

  • Jangan panik!
    Yang penting untuk diingat bahwa jangan panik berlebihan ketika ASI tidak keluar. Justru sikap panik dan cemas berlebihan akan membuat pikiran semakin stres yang sangat berpengaruh terhadap hormon dalam aliran darah Bunda. Pahami bahwa tubuh Bunda dirancang untuk memproduksi susu secara otomatis.

 

Bila menemui kendala dalam proses menyusui, Bunda sebaiknya tak ragu untuk berkonsultasi dengan ahli laktasi atau konselor laktasi guna menemukan solusi yang tepat hingga produksi ASI Bunda benar-benar lancar dan stabil kembali.

Lihat Artikel Lainnya