Tumbuh Kembang

Penyebab Anak GTM dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum - 2 Februari 2024

Bunda, menghadapi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Si Kecil bisa menjadi tantangan yang membingungkan. Artikel ini akan membantu Bunda memahami GTM, mulai dari penyebabnya hingga strategi mengatasinya, agar Si Kecil dapat kembali menikmati waktu makannya dengan bahagia dan sehat.

Apa itu Gerakan Tutup Mulut (GTM)?

Bunda, pernahkah Anda mendengar istilah Gerakan Tutup Mulut atau GTM? Ini adalah kondisi umum di mana Si Kecil enggan makan atau bahkan menolak makanan. GTM sering terjadi pada batita dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan dalam tumbuh kembang, suasana hati, hingga masalah kesehatan. Kondisi ini mungkin membuat Bunda khawatir, tapi jangan khawatir, ada banyak cara untuk mengatasinya.

Penyebab

Menurut IDAI, GTM pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bosan, sakit, tidak lapar, hingga perasaan trauma terhadap makanan tertentu. 

Penyebab yang paling umum adalah praktik pemberian makan yang tidak tepat atau inappropriate feeding practice. Hal ini sering terjadi sejak fase penyapihan atau saat mulai pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian makan yang benar harus mempertimbangkan beberapa aspek, seperti waktu yang tepat, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan dalam penyiapan dan penyajian makanan, serta kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak. 

Penting untuk menyesuaikan tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Ketidaksesuaian ini bisa berdampak pada keengganan anak untuk makan, karena mungkin makanan yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengunyah atau mencerna. 

Cara Mengatasi Anak GTM

Ketika Si Kecil mengalami Gerakan Tutup Mulut, Bunda mungkin merasa khawatir dan bingung. Namun, ada beberapa strategi yang bisa Bunda coba untuk membantu Si Kecil melewati fase ini dengan lebih mudah.

Atur Jadwal Makan

Menetapkan jadwal makan yang konsisten membantu Si Kecil memahami dan mengharapkan kapan saatnya makan. Ini mengurangi kebingungan dan tekanan untuk makan di luar waktu makan yang telah ditentukan. Pastikan jadwal ini fleksibel dan sesuai dengan ritme harian keluarga, serta hindari makan berlebihan di antara waktu makan utama.

Buat Lingkungan Makan yang Menyenangkan

Mengubah persepsi Si Kecil tentang makanan dan waktu makan bisa sangat membantu. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan tanpa tekanan. Makan bersama sebagai keluarga, mengobrol, dan tertawa bersama dapat membuat Si Kecil lebih tertarik untuk bergabung. Menghindari konflik atau topik stres selama makan juga penting.

Tawarkan Makanan yang Bervariasi

Variasi dalam makanan membantu Si Kecil mengenal berbagai tekstur, rasa, dan warna. Ini juga mengurangi kebosanan dengan makanan dan mencegah Si Kecil menjadi pemilih makanan. Perkenalkan satu makanan baru pada satu waktu bersama dengan makanan yang sudah familiar agar tidak terlalu mengintimidasi.

Sajikan Satu Makanan Kesukaannya Setiap Sesi

Menyertakan satu makanan favorit Si Kecil dalam setiap sesi makan dapat memberi mereka sesuatu yang mereka nantikan dan membantu mereka merasa lebih nyaman saat mencoba makanan baru. Ini juga menunjukkan bahwa Bunda menghargai preferensi mereka.

Dorong Anak untuk Makan Sendiri

Memberikan Si Kecil kesempatan untuk makan sendiri memungkinkan mereka merasakan kontrol atas makanan mereka. Ini juga membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik dan kemandirian. Sedikit kekacauan adalah bagian dari proses belajar, jadi bersabarlah.

Hal yang Perlu Dihindari Saat Anak GTM

Ada beberapa hal yang perlu Bunda hindari ketika menghadapi GTM pada Si Kecil untuk memastikan situasi tidak menjadi lebih buruk.

Memaksa dan Memberikan Tekanan

Memaksa anak makan bisa menimbulkan perlawanan dan membuat mereka lebih enggan. Tawarkan makanan tanpa tekanan dan biarkan mereka mengontrol berapa banyak yang mereka makan.

Adanya Distraksi

Hindari penggunaan gadget atau menonton TV saat makan. Distraksi ini dapat mencegah Si Kecil memperhatikan sinyal lapar dan kenyang mereka sendiri dan mengurangi kualitas waktu makan bersama sebagai keluarga.

Menggunakan Makanan Sebagai Hadiah

Menggunakan makanan sebagai bentuk penghargaan atau hukuman dapat menciptakan hubungan yang tidak sehat dengan makanan. Hal ini dapat mengajarkan Si Kecil bahwa makanan tertentu lebih 'diinginkan' atau 'spesial', yang bisa membentuk kebiasaan makan yang tidak sehat di masa depan.

Tips Membentuk Kebiasaan Makan Anak yang Positif

Sebelum Bunda memulai, ingatlah bahwa membentuk kebiasaan makan yang sehat pada Si Kecil memerlukan kesabaran dan konsistensi. Berikut beberapa tipsnya:

  • Libatkan dalam Proses Menyiapkan Makanan: Ajak Si Kecil berbelanja dan mempersiapkan makanan. Ini meningkatkan minat mereka pada makanan yang mereka konsumsi.
  • Jadilah Contoh yang Baik: Anak-anak sering meniru orang tua mereka, jadi menunjukkan kebiasaan makan yang sehat sangat penting.
  • Hargai Usaha, Bukan Hasil: Puji Si Kecil ketika mereka mencoba makanan baru, bahkan jika mereka tidak menyukainya.
  • Kenalkan Makanan Baru Secara Bertahap: Perkenalkan makanan baru secara perlahan dan dalam porsi kecil.
  • Konsistensi dan Sabar: Tetap konsisten dengan rutinitas makan dan bersabar dengan kemajuan Si Kecil.

Dengan memahami dan menerapkan pendekatan ini, Bunda bisa membantu Si Kecil melewati fase GTM dengan lebih mudah, sambil membangun kebiasaan makan yang sehat untuk masa depan mereka.

Referensi:

  • IDAI. Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Batita.
    https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita (Diakses pada 12 Januari 2024)
  • IDAI. Sulit Makan Pada Bayi dan Anak.
    https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak (Diakses pada 12 Januari 2024)
  • Child Feeding Guide. Food refusal.
    https://www.childfeedingguide.co.uk/tips/common-feeding-pitfalls/food-refusal/ (Diakses pada 12 Januari 2024)
  • Verywell Health. Why Your Toddler Won’t Eat.
    https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965 (Diakses pada 12 Januari 2024)
Lihat Artikel Lainnya