Rasa percaya diri adalah pandangan seseorang terhadap dirinya dan seberapa besar ia menilai dirinya sendiri. Kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh pandangan dan harapan orang terdekat. Rasa percaya diri mulai muncul saat Si Kecil balita dan terus berkembang hingga ia dewasa.
Untuk Si Kecil, rasa percaya diri terbentuk jika ia merasa dirinya memiliki kemampuan dan disayangi oleh orang-orang yang ada sekitarnya – orang tua, saudara, teman, guru, dan lainnya. Kepercayaan diri yang baik dan sehat akan terbentuk jika kedua unsur ini berada dalam keadaan seimbang.
Coba Bunda perhatikan, jika Si Kecil sudah mulai bisa membuat keputusan kecil, seperti baju mana yang ingin ia pakai, artinya ia mulai dapat memahami siapa dirinya dan apa yang bisa ia lakukan. Untuk Si Kecil yang sudah bersekolah, kepercayaan dirinya akan semakin terbentuk dan diuji. Ia mulai membandingkan dirinya dengan orang lain.
Bunda pasti setuju kalau kepercayaan diri adalah tameng Si Kecil menghadapi dunia luar. Jika ia merasa percaya diri, Si Kecil akan mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Ia akan dapat menangani konflik dan masalah dengan lebih baik. Si Kecil yang percaya diri cenderung lebih optimis.
Untuk Si Kecil yang memiliki kepercayaan diri rendah, ia akan lebih mudah merasa frustrasi dan cepat marah ketika dihadapkan dengan suatu masalah. Ia juga akan berpikir pesimis.
Orangtua memiliki peran sangat penting dalam membangun kepercayaan diri Si Kecil. Kita harus pupuk rasa percaya diri ini sedini mungkin. Jangan sampai Si Kecil memiliki sikap pesimistik karena hal ini akan sulit diubah jika ia sudah beranjak besar. Simak lima langkah yang Bunda bisa terapkan di rumah untuk memupuk rasa percaya diri Si Kecil.
Rasa sayang dan perhatian yang Bunda berikan sangat membantu meningkatkan rasa percaya dirinya. Biasakan untuk memberikan pelukan dan kata-kata penyemangat. Hindari terlibat argumentasi dengan pasangan di depan Si Kecil.
Jika Si Kecil melakukan kesalahan, Bunda bisa memberitahukan letak kesalahannya dan koreksi dengan penuh kasih. Jangan memarahi atau menyalahkan dirinya secara berlebihan. Katakan pada Si Kecil bahwa tindakannya salah tetapi Bunda memahami perasaannya.
Jangan sampai lukai perasaan Si Kecil ketika ia gagal melakukan sesuatu. Salah memilih kata saat memberikan reaksi bisa berujung pada membuat Si Kecil menjadi anak yang pesimis. Jangan selalu menitikberatkan kepada hasil yang dicapai. Hargai proses yang ia lalui. Saat ia berhasil, jangan memujinya berlebihan karena ia dapat menjadi pribadi yang sombong dan menganggap dirinya lebih hebat dari yang sebenarnya.
Tak ada cara yang lebih baik memupuk rasa percaya diri Si Kecil dari menjadi teladan untuknya. Bunda harus memberikan contoh orang yang positif dan optimis. Pecahkanlah masalah dengan tenang dan kepala dingin.
Apakah Si Kecil merasa dirinya tidak mampu? Atau malah merasa terlalu hebat? Bunda perlu mengoreksi pemahaman yang kurang tepat dalam diri Si Kecil. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dirinya. Beritahukan juga apa saja yang bisa ia lakukan untuk memperbaiki atau memertahankan hal tersebut.
Lima langkah yang terdengar sederhana tetapi cukup menantang saat mempraktikkan. Jadikan proses ini sebagai ajang diri kita merefleksikan sifat dan sikap agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, yang tentunya akan menjadi teladan bagi Si Kecil.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Bunda, Ini 5 Langkah Membangun Kepercayaan Diri Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?